Sabtu, 27 Februari 2010

Tomat Juga Bisa untuk Diet


Selain digunakan sebagai penyedap dalam berbagai hidangan atau diminum sebagai jus, rasanya jarang sekali orang menjadikan tomat sebagai kudapan segar. Padahal, penelitian terbaru membuktikan bahwa sering makan tomat bisa membantu kita menurunkan berat badan. Bagaimana bisa?
Buah tomat kaya akan kandungan lycopene, suatu senyawa yang diyakini para ilmuwan mampu membantu memberikan rasa kenyang dengan menurunkan hormon nafsu makan.

Penemuan ini diperoleh para peneliti dari University of Reading setelah menguji roti yang diperkaya dengan tomat terhadap 17 orang berusia 18-35 tahun. Diketahui saat itu bahwa dibandingkan roti biasa, dan roti yang diperkaya dengan wortel, roti tomat terasa paling mengenyangkan. 

"Ini memang studi kecil-kecilan, dan kami belum dapat mengatakan apa bahan dasar tomat yang penting, namun hasilnya secara statistik memang signifikan," ujar Dr Julie Lovegrove, spesialis di bidang metabolisme nutrisi yang memimpin proyek penelitian tersebut. 

Menurut harian The Telegraphlycopene adalah bahan yang memberi warna merah pada tomat, dan merupakan komponen kunci pada pola diet Mediterrania. Diet Mediterrania selama ini dipercaya mampu menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, demensia, dan beberapa jenis kanker. 

Penelitian ini tentu menarik untuk lebih dikembangkan lagi. Tak ada salahnya juga bila Anda mulai mencobanya sekarang. Bila mengudap buah tomat segar terasa membosankan, cobalah makan bersama protein seperti tahu dan tempe goreng. Atau, buatlah menu tomat panggang dengan keju di atasnya.

Sumber : KOMPAS

Selasa, 23 Februari 2010

5 Tanda Anda Sudah Cukup Makan Sayur


Selain mendapatkan asupan gizi makro, yang terdiri atas karbohidrat, protein, dan lemak, kita juga dianjurkan untuk memenuhi zat gizi mikro (vitamin dan mineral) yang antara lain bisa didapat dari sayuran dan buah-buahan. Konsumsi buah dan sayuran juga dapat memenuhi kebutuhan serat dalam tubuh kita.
Supaya sayur yang dikonsumsi memberikan manfaat maksimal, idealnya ada 5 porsi sayuran dalam menu anak, atau sekitar 400 gram sehari. Bagaimana menilai bahwa konsumsi sayur Anda sudah terpenuhi?

Menurut Wied Harry Apriadji, Konsultan Gizi dan Masak Sehat Alami, untuk mudahnya, kecukupan konsumsi sayur setiap harinya dapat dilihat dari indikator BAB 5, yakti BAB (buang air besar) yang ditandai dengan:
1. Bisa dilakukan setiap hari.
2. Keluar secara otomatis (tidak perlu mengejan dengan susah payah).
3. Dua menit selesai.
4. Ada perasaan tuntas.
5. Kotorannya mengambang.
 
Bila indikator tersebut terpenuhi, bisa dipastikan yang bersangkutan telah mengonsumsi buah dan sayur dalam jumlah cukup untuk tubuhnya setiap hari. Bisa jadi ada orang yang merasa sudah makan sayur dalam porsi banyak, tapi ternyata tubuh masih menganggapnya kurang, karena belum terjadi indikator BAB 5 seperti tersebut di atas.

Yang juga harus diingat, konsumsi sayur yang disarankan setiap hari minimal terdiri atas tiga warna, yakni hijau, oranye, dan putih. Contoh: sup yang di dalamnya terdapat buncis (mewakili warna hijau), wortel (oranye), dan sawi (putih). Hanya mengonsumsi satu warna sayuran, misalnya hijau saja, meski setiap hari tetap kurang seimbang.

Ada yang menyebutkan konsumsi sayuran hijau setiap hari dapat menyebabkan asam urat. Benarkah demikian? "Jelas salah," tukas Wied.

Bisa jadi orang tersebut telah mempunyai asam urat sebelumnya, tapi penyebabnya jelas bukan sayuran hijau. Memang, sayuran hijau mengandung purin yang dituding sebagai biang keladi naiknya kadar asam urat dalam tubuh, tapi purin yang terkandung dalam sayuran hijau jumlahnya "tak seberapa" hingga tak bisa menaikkan kadar asam urat secara signifikan.

Selain itu, ada juga yang berpendapat konsumsi sayur dalam jumlah banyak bisa menyebabkan sembelit. "Itu juga tidak benar," kata Wied.

Hal tersebut bisa terjadi kalau konsumsi sayur setiap hari tidak diimbangi dengan konsumsi cairan dalam jumlah cukup. Karena sayuran umumnya mempunyai kadar serat yang tinggi, bila tidak diimbangi dengan cairan akan "mengeras". Ini yang menyebabkan sembelit.

"Jadi bukan sayurannya, melainkan konsumsi cairannya yang kurang," tegasnya.

Sumber : KOMPAS

Jumat, 19 Februari 2010

Vitamin C Bukan Cuma Ada Pada Jeruk


Anda pasti sudah tahu bahwa vitamin C baik untuk mencegah tubuh kita terserang penyakit influenza ataupun penyakit lain. Mengonsumsi vitamin ini membantu tubuh kita memperbaiki jaringan kulit, dan membantu memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Vitamin C juga diperlukan untuk membantu tubuh dalam menyerap zat besi.
Selama ini, buah yang dikenal memiliki kandungan vitamin C yang tinggi adalah jeruk. Namun pilihannya ternyata lebih luas. Anda ingin tahu buah-buahan lain dengan kandungan vitamin C yang dapat memenuhi kebutuhan harian Anda yang sebesar 75 mg?
1. Jambu merah (jambu klutuk, atau jambu biji)
Kudap jambu klutuk bila Anda bosan dengan jeruk. Satu setengah cangkir jambu klutuk mengandung 188 mg vitamin C dan 56 kalori.

2. Paprika merah
Paprika merah yang sering dijadikan penyedap dalam masakan juga punya kandungan vitamin C yang tinggi, yaitu 142 mg dalam 1,5 cangkir. Jadi kalau Anda memasak 1 cangkir paprika merah dalam menu masakan Anda, akan didapatkan 116 mg vitamin C.

3. Buah kiwi
Satu buah kiwi memiliki kandungan vitamin C sebanyak 70 mg dan 46 kalori. Bila Anda tidak suka buah kiwi hijau yang rasanya cenderung asam, Anda juga bisa memilih buah kiwi gold (warnanya kuning kecoklatan) yang rasanya manis.

4. Jeruk sunkist
Jeruk sunkist ukuran sedang punya kandungan vitamin C sebesar 70 mg. Jika Anda senang minum jus, 3/4 gelas jus jeruk sunkist mengandung 61-93 mg vitamin C (tergantung kekentalannya).

5. Paprika hijau
Setengah cangkir paprika hijau mengandung 60 mg vitamin C. Tetapi kalau sudah diolah dalam masakan, kadar vitamin C-nya akan berkurang menjadi 51 mg.

6. Anggur
Anggur punya kandungan vitamin C yang hampir sama dengan paprika hijau, yaitu 50-70 mg vitamin C dalam 3/4 cangkir.

7. Jus tomat
Porsi 3/4 gelas jus tomat mengandung 50 mg vitamin C.

8. Strawberry
Selain vitamin C, strawberry kaya akan serat dan antioksidan. Porsi 1/2 cangkir strawberry mengandung 49 mg vitamin C.

9. Melon merah
Satu buah melon merah ukuran sedang mengandung vitamin C sebanyak 47 mg.

10. Sawi mini
Sayuran ini memang kurang populer, tapi sangat mudah ditemukan di supermarket. Sayuran ini mengandung 48 mg vitamin C.

Sumber : KOMPAS

Minggu, 14 Februari 2010

Daripada Suplemen, Lebih Baik Pilih Sayur dan Buah

Berbagai macam suplemen dan multivitamin marak dijual di pasaran. Namun, pakar gizi menyarankan, sebaiknya Anda berhati-hati dalam mengonsumsinya. Agar lebih aman, mereka merekomendasikan agar Anda tak terlalu banyak mengonsumsi zat-zat buatan itu.    

Menurut mereka, mengonsumsi suplemen atau multivitamin secara berlebihan kemungkinan besar malah bakal mengakibatkan efek samping, misalnya ketergantungan.

Fransiska A Sastradidjaya, pakar gizi Universitas Islam Negeri, Ciputat, Jakarta, lebih menyarankan Anda untuk mendapatkan asupan vitamin secara alami lewat konsumsi buah dan sayur. "Pilih yang alami, soalnya lebih sehat," katanya.

Asal Anda tahu, kandungan vitamin dalam sayur dan buah sudah cukup lengkap. Selain itu, sayur dan buah juga mengandung unsur-unsur lain, seperti mineral, serat, protein zat besi, juga beberapa lainnya.

Buah pisang, misalnya. Setiap 100 gram pisang mengandung energi sekitar 136 kalori. "Pisang juga kaya mineral, seperti kalium, magnesium, fosfor, dan kalsium. Kemudian juga mengadung vitamin C, B kompleks, B6, dan serotonin yang membantu kelancaran fungsi otak," ujar Wahyu Wijiati R, Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakil Pertamina, Jakarta Selatan. 

Adapun untuk sayuran contohnya kangkung. Sayur ini mengandung vitamin A, B1, dan C. Selain itu juga protein, kalsium, zat besi. "Sayuran ini juga banyak manfaatnya, seperti menjadi antiracun, antiradang, dan peluruh kencing," ujar Wahyu. 

Namun, kita tidak perlu mengonsumsinya terlalu banyak. Menyantapnya tiga kali sehari bersamaan dengan jadwal makan sudah cukup. "Lebih hemat serta aman buat kantong dan badan," seloroh Wahyu.

Sumber ; KOMPAS

Bawang Bombay Pencegah Kanker

Bawang bombay telah dikenal luas sebagai penyedap masakan. Akan tetapi kegunaannya ternyata bukan hanya sekadar bumbu penyedap. Banyak di antara kita belum tahu kemampuan bawang bombay sesungguhnya. 

Dikenal sebagai anggota keluarga Allium, baik bawang maupun bawang bombay mengandung komponen sulfur dan kaya akan kromium, sebuah mineral yang membantu sel tubuh untuk merespon insulin dengan baik, vitamin c (ya, ada vitamin c dalam bawang bombay!) dan juga flavonoid yang disebut quercitin.

Selain efek penurunan gula darah akibat mengkonsumsi bawang bombay, ternyata bawang bombay juga baik untuk menurunkan level total kolesterol dan meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh sehingga tidak mengherankan bahwa bawang bombay baik bagi jantung Anda.

Sebuah penelitian menyatakan, mengkonsumsi bawang bombay secara rutin sebanyak satu atau dua kali seminggu bisa menurunkan risiko dari kanker usus besar. Mengapa begitu? Hal ini disebabkan karena bawang mengandung flavonoid bernama quercitin yang menurut penelitian pada binatang percobaan telah menyebabkan terhentinya pertumbuhan tumor dan melindungi sel usus besar dari kerusakan bahan-bahan penyebab kanker. Bahkan memasak dengan memakai bawang bombay bisa menyebabkan berkurangnya bahan karsinogen penyebab tumor.

Quercitin dan curcumin, sejenis fitonutrien, terbukti mengecilkan ukuran massa yang dianggap sebagai suatu awal kanker pada saluran pencernaan manusia. Hal ini telah dipublikasikan padaClinical Gastroenterology and Hepatology.

Tak hanya kanker usus besar, menurut American Journal of Clinical Nutrition,  mengkonsumsi bawang bombay mengurangi risiko terjadinya kanker mulut dan faring sebanyak 84 persen, kanker esofagus sebanyak 88 persen, kanker kolorektal sebanyak 56 persen, kanker payudara sebanyak 25 persen, kanker ovarium (indung telur)  73 persen dan juga kanker prostat sebanyak 71 persen.

Riset  bertajuk Nurses Health Study pada 66.940 wanita di tahun 1984 hingga 2002 menyatakan bahwa wanita yang banyak mengkonsumsi kaempferol mempunyai penurunan risiko kanker ovarium. Kaempferol selain banyak terdapat pada bawang bombay, juga banyak pada brokoli dan bayam. Studi ini dipublikasikan pada America Journal of Clinical Nutrition.

Sumber : KOMPAS

Bawang Bombai Cegah Diabetes

Bawang bombai (Allium cepa L) memiliki kandungan kromium yang baik. Kromium berperan mencegah diabetes melitus. Seperti bawang putih, bawang bombai juga berperan penting bagi kesehatan. 

Namun, berbeda dengan bawang putih, komponen sulfur pada bawang bombai terdapat dalam bentuk allyl propyl disulphide.Komponen ini berperan penting dalam menurunkan glukosa darah sehingga baik bagi penderita diabetes.

Bawang bombai juga baik untuk mencegah serangan jantung dan stroke. Komponen sulfur dalam bawang bombai akan bersinergi dengan kromium dan vitamin B6 untuk menurunkan kadar homosistein dalam darah. Bawang bombai juga memiliki sifat antiperadangan.

Komponen isothiocyanates (juga terdapat pada brokoli) dilaporkan dapat menghambat sel kanker. Komponen tersebut berasal dari senyawa glukosinolates yang mengalami perubahan setelah bawang bombai digigit, dikunyah, dan dicerna. Bawang bombai juga mengandung komponen flavonoid yang sangat baik untuk mencegah kanker usus.

Para ahli di University of Bendi Swiss pernah meneliti manfaat bawang bombai terhadap tulang. Terbukti konsumsi bawang bombai setiap hari selama 4 minggu mampu meningkatkan konsentrasi kalsium penguat tulang hingga 17 persen.

Sumber : KOMPAS

Senin, 08 Februari 2010

Obat-obatan Herbal Hambat Kinerja Jantung

OBAT-OBATAN herbal ternyata berbahaya bagi penderita penyakit jantung. Penderita penyakit jantung yang tengah mengonsumsi obat jantung disarankan tidak mengonsumsi obat-obatan herbal secara bersamaan. Pasalnya, obat-obatan herbal seperti ginkgo biloba diketahui bisa menghambat efektivitas kinerja obat jantung. 

Penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of the American College of Cardilogymenyebutkan pencampuran obat herbal dengan obat jantung bisa menyebabkan pendarahan dan masalah detak jantung serius. 

Penggunaan obat herbal oleh pasien manula sangat mengkhawatirkan mengingat mereka pada umumnya menderita lebih dari satu penyakit sehingga sangat mungkin mengonsumsi obat-obatan lain di saat yang bersamaan. 

"Kami menemukan efek dari interaksi antara sejumlah obat herbal dan obat jantung dengan menggunakan teknologi elektrokardiogram. Beberapa di antaranya membahayakan jiwa," ujar Dr Arshad Jahangir dari Mayo Clinic di Arizona.

Yang Alami untuk Bikin Tubuh Langsing

Sudah gonta-ganti metode pelangsingan, tapi tak kunjung kelihatan hasilnya? Coba beberapa resep turun temurun yang digunakan para putri keraton ini. Alami, sehat, dan aman, lho. 



Jeruk Nipis

Selain untuk memasak, banyak digunakan untuk obat, seperti obat batuk, sariawan, dan flu. Buah jeruk nipis banyak mengandung vitamin C, potasium, dan asam folat. Dengan rasa asam, jeruk nipis dapat melarutkan lemak.
Resep: Peras satu buah jeruk nipis, lalu campur dengan air putih. Minumlah secara teratur sebelum makan.


Buah Nanas

Selain dikenal sebagai sumber vitamin C, nanas juga dapat menyembuhkan beberapa kondisi, seperti radang tenggorokan dan sembelit. Yang terpenting juga, nanas bisa membantu melawan kegemukan!
Resep: Sediakan satu buah nanas yang belum matang benar. Kupas, lalu cuci sampai bersih. Bagi dua, potong kecil, lalu buat jus atau parut, kemudian peras airnya. Minum air nanas sekaligus, lakukan dua kali sehari.


Wortel dan Timun

Wortel dikenal mempunyai banyak kandungan betakaroten. Sedangkan timun mempunyai kandungan air yang berlimpah. Uniknya, paduan keduanya ini ternyata juga mampu melangsingkan tubuh.
Resep: Ambil 2-3 batang wortel dan satu buah mentimun ukuran sedang. Parut dan peras. Untuk memperkaya rasa, teteskan dengan sari jeruk nipis. Minum jus ini sedikitnya dua kali sehari hingga mencapai berat yang diidamkan.

Tumbuhan lain:

Daun Buah Delima

Tak hanya buahnya yang memiliki manfaat. Bagian daunnya pun menyimpan khasiat yang baik untuk melangsingkan tubuh.
Resep: Ambil dua lembar daun delima muda, cuci bersih dan tumbuk halus, remas-remas dan tambahkan air hangat kurang lebih 3 gelas, campur sedikit garam, lalu peras, dan saring. Minumlah 2-3 kali sehari sebanyak setengah gelas, lakukan secara teratur.


Kunyit

Selai sebagai bumbu dapur dan zat pewarna alami, kunyit juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kandungan utama kurkumin dan minyak atsiri, berfungsi untuk pengobatan, seperti penyakit hepatitis, gangguan pencernaan, anti mikroba, dan anti kolesterol.
Resep: Ambil dua ruas kunyit, bersihkan, haluskan, dan peras airnya. Lalu campur ke dalam air putih dan beri sedikit air asam. Minum secara teratur.


Rimpang Bangle

Bangle (zingziber Purpureum Roxb) masih keluarga jahe, namun dengan tampilan ungu. Bangle ini pun telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional. Salah satu khasiat bangle karena mengandung enzim lipase, yang dapat meluruhkan dan menghambat penumpukan lemak.
Resep: Ambil dua ruas rimpang bangle, cuci bersih dan rebus. Dinginkan lalu minum airnya. Bisa beri sedikit gula atau madu serta sedikit jeruk nipis, agar rasanya tidak menusuk hidung.

Sumber : KOMPAS

Minggu, 07 Februari 2010

Mangga, Sumber Energi dan Serat

Selain air dan karbohidrat (termasuk di dalamnya serat), mangga juga mengandung protein, lemak, vitamin, mineral, macam-macam asam, tanin, zat warna, dan zat volatil. Zat volatil inilah yang memberikan aroma harum khas pada mangga. 

Karbohidrat daging buah mangga terdiri atas gula sederhana (sukrosa, glukosa, fruktosa) pati, dan selulosa. Gula berperan dalam memberikan rasa manis dan penghasil energi yang dapat segera digunakan oleh tubuh. 

Kadar pati mangga masak lebih sedikit daripada mangga mentah karena telah banyak diubah menjadi gula. Serat pangan jadi bagian dari karbohidrat, terutama selulosa dan pektin.

Mangga mengandung vitamin A, C, dan B kompleks terutama B1,B2, B3, dan B6. Mangga muda mengandung vitamin C lebih tinggi daripada mangga matang, tapi kadar vitamin A-nya lebih rendah. 

Mangga juga mengandung mineral, kalsium, besi, magnesium, fosfor, potasium, sodium, seng, tembaga, mangan, dan selenium. Keuntungan lain, rasio antara Na dan K rendah, sehingga aman dikonsumsi penderita darah tinggi.

Beberapa senyawa asam (terutama asam sitrat) berkontribusi terhadap rasa asam, berkisar 0,13 - 0,71 persen. Kombinasi kadar gula tinggi dan rasa asam itulah yang menyebabkan mangga dapat merangsang selera makan.

Sumber : KOMPAS

Selasa, 02 Februari 2010

Butuh Serat dan Vitamin? Rujak Aja!

Hampir semua daerah di Indonesia mengenal rujak. Makanan tradisional yang sering dikaitkan dengan acara adat ini tergolong santapan sehat yang dianjurkan. Selain mengandung berbagai zat gizi dan nongizi yang baik bagi manusia, komponen buah dan sayur yang menjadi kandungan utama, diperlukan dalam gaya hidup kembali ke alam (back to nature).  

Upaya pengolahan buah-buahan menjadi rujak merupakan salah satu budaya leluhur yang harus dipelihara dan dipertahankan eksistensinya. Karena terbuat dari berbagai buah, rujak Indonesia dapat juga disebut sebagai fruit salad. 

Rujak merupakan salah satu alternatif untuk mengasup buah-buahan segar, yang hingga saat ini angka konsumsinya per kapita per tahun relatif rendah jika dibandingkan negara-negara lain. Rendahnya konsumsi buah di Indonesia sangat memprihatinkan, mengingat negara kita sangat kaya akan berbagai macam buah. 

Buah-buahan memegang peran penting dalam menunjang kesehatan dan kebugaran tubuh. Sebab, dalam buah-buahan terkandung berbagai macam vitamin, mineral, serat pangan, dan komponen antioksidan.

Iklim yang sedemikian rupa telah menjadikan Indonesia sebagai surga bagi ketersediaan berbagai jenis buah tropis. Hal ini yang menyebabkan Indonesia dijuluki sebagai tropical fruit paradise. 

Dengan dibukanya kran impor, saat ini khasanah buah-buahan di dalam negeri juga disemarakkan oleh buah-buahan subtropis. Beraneka ragam buah yang tersedia di pasar memberikan banyak pilihan bagi konsumen, disesuaikan dengan daya beli dan selera masing-masing. 

Meningkatnya kesadaran untuk hidup sehat telah mendorong konsumen untuk meningkatkan konsumsi buah-buahan, sebagai suatu bagian dari pola makan yang berdasarkan pada prinsipback to nature, yaitu gaya hidup yang sedapat mungkin memanfaatkan bahan-bahan segar alami dalam kehidupan sehari-hari.  

Beberapa keluarga bahkan telah memulai kampanye "tiada hari tanpa buah-buahan" atau menggunakan buah sebagai "pencuci mulut" setelah makan. Dengan cara ini, diharapkan target sumbangan energi dari sayuran dan buah sebesar 5 persen dari total konsumsi energi akan dapat tercapai.  

Keunggulan Buah
Beberapa jenis buah mampu menurunkan kolesterol darah, kadar gula darah, mencegah penyebaran sel kanker. Buah juga sebagai antibiotik, menyembuhkan luka lambung, mengurangi serangan rematik, mencegah karies gigi, diare, menyembuhkan sakit kepala, dan lain-lain.

Buah-buahan mengandung karoten dan vitamin C, yang berperan penting sebagai antioksidan untuk mengatasi serangan radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker. Buah-buahan juga mengandung serat pangan yang tinggi untuk mencegah sembelit, diabetes melitus, kanker kolon, tekanan darah tinggi, dan lain-lain.
Buah-buahan dapat dinikmati sebagai makanan dalam bentuk segar maupun hasil olahannya. Misalnya berupa buah dalam kaleng, sari buah, minuman ringan, konsentrat, jeli, campuran es buah, campuran asinan, manisan, dan rujak. 

Sebagai bahan pangan, buah-buahan mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan bahan pangan lainnya, yaitu dalam hal:

1.    Setiap buah mempunyai rasa yang segar dan khas, yaitu merupakan perpaduan dari berbagai macam rasa dengan komposisi yang tepat. Buah juga memiliki aroma dan warna spesifik, yang merupakan ciri menonjol bagi setiap jenis buah. Hal-hal tersebut menjadikan buah mempunyai daya tarik tersendiri, sehingga digunakan sebagai pemicu selera makan (appetizer) dan sebagai juice. Kombinasi berbagai macam buah dalam bentuk rujak memberikan warna-warni yang menarik, sehingga memberikan tingkat kepuasan yang maksimal, bukan saja lidah, tetapi juga kepada mata.  

2.    Buah-buahan mempunyai kadar air, vitamin, mineral, dan serat yang tinggi, tetapi rendah dalam hal energi, lemak, dan karbohidrat. Komposisi gizi tersebut menyebabkan buah sangat baik digunakan sebagai pilihan makanan sehat yang dapat dikonsumsi dalam jumlah banyak tanpa perlu khawatir mengalami kegemukan dan penyakit yang umumnya menyertai kegemukan.  

3.    Buah-buahan merupakan sumber zat gizi dan nongizi, yang keduanya berperan penting bagi kesehatan tubuh. Sebagai sumber zat gizi, buah-buahan berperan dalam mengatur pertumbuhan, pemeliharaan dan penggantian sel-sel pada tubuh manusia. Belakangan ini peran zat-zat nongizi pada buah-buahan menjadi semakin penting dalam pencegahan dan pengobatan berbagai macam penyakit.

Banyak Manfaat
Belimbing, durian, jambu, jeruk, mangga, melon, pepaya, rambutan, sawo, dan sirsak merupakan contoh buah-buahan yang mengandung vitamin C relatif tinggi dibandingkan denganbuah lainnya. Jambu biji merah, jeruk garut, mangga matang, pisang raja, dan nangka, merupakan sumber provitamin A (terutama betakarotenoid) yang sangat tinggi.  

Di dalam tubuh, provitamin A akan diubah menjadi vitamin A, yang sangat berguna dalam proses penglihatan, reproduksi, dan proses metabolisme. Bersama-sama dengan vitamin C dan - E, vitamin A juga berperan sebagai: (1) antioksidan untuk memerangi radikal bebas, penyebab kerusakan sel dan proses penuaan, (2) menurunkan risiko terkena berbagai penyakit degeneratif (jantung, diabetes melitus, hipertensi, kanker, dan lain-lain), serta (3) menghaluskan kulit, (4) meningkatan sistem imunitas tubuh, (5) mendukungan proses pertumbuhan yang normal, serta (6) penting untuk sistem reproduksi, yaitu meningkatkan fertilitas. 

Buah-buahan juga mengandung berbagai mineral, seperti zat besi, selenium, seng, mangan dan sulfur, yang dewasa ini diakui perannya sebagai zat yang penting bagi tercapainya kesehatan tubuh yang optimal. Di dalam tubuh, vitamin dan mineral merupakan bagian dari enzim (sebagai koenzim) yang sangat diperlukan dalam menjamin kelancaran proses metabolisme tubuh secara normal.  

Termasuk ke dalam kategori zat nongizi adalah dietary fiber (serat pangan), enzim, pigmen, dan zat minor lainnya. Buah-buahan merupakan sumber dietary fiber yang baik. Kandungan dietary fiber pada buah-buahan berkisar antara 0,5-5 gram dalam 100 gram berat buah. 

Kecukupan konsumsi serat pangan yang dianjurkan per orang per hari berkisar antara 20-30 gram, yang dapat dipenuhi dari sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, padi-padian, dan sumber-sumber lainnya. Buah-buahan segar mengandung enzim aktif yang dapat mempercepat reaksi kimia di dalam tubuh. Dua jenis enzim utama yang terdapat pada buah-buahan segar adalah sintetase dan hidrolase.  

Sintetase berperan dalam membangun struktur tubuh dengan mensintesis molekul-molekul yang lebih besar. Sebaliknya, hidrolase berperan dalam memecahkan molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil sehingga menjadi lebih mudah untuk dicerna tubuh. Adanya enzim papain pada pepaya dan enzim bromelin pada nanas, telah terbukti dapat membantu proses pencernaan dan penyembuhan borok-borok pada lambung (stomach ulcers). 

Buah-buahan segar juga mengandung pigmen (zat pewarna alami), seperti karotenoid, flavonoid, dan klorofil. Karotenoid terdapat pada buah-buahan berwarna kuning oranye (belimbing, nanas, pepaya, mangga).  

Betakarotenoid berpengaruh baik terhadap pencegahan kanker paru-paru dan tenggorokan akibat merokok. Flavonoid mempunyai peran sebagai antiperadangan, antialergi, antivirus, dan antikarsinogen. Sama seperti pada pigmen lainnya, klorofil (pemberi warna hijau pada buah-buahan) juga dapat berfungsi sebagai antioksidan dan antikanker. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat-zat minor pada buah-buahan dapat menurunkan risiko kanker yang terjadi di berbagai bagian tubuh. Pada buah-buahan ditemukan adanya asam klorogenat dan asam kafeat, sebagai zat antikanker yang cukup penting.  

Sebagai contoh, pada 100 gram apel dan juice apel segar ditemukan sekitar 100-130 mg zat antikanker tersebut. Mengingat sifatnya yang mudah rusak akibat proses pemanasan, zat aktif tersebut tidak dijumpai pada produk olahan apel.

Sumber : KOMPAS

Senin, 01 Februari 2010

Aneka Ramuan Penghilang Bau Badan


Bau badan memang tidak menyenangkan. Jika tidak diatasi bisa menggerogoti kenyamanan dan rasa percaya diri. Banyak cara dapat dilakukan untuk menyamarkan dan mengusir bau badan. Namun, banyak yang belum tahu bahwa deodoran alami bisa diperoleh di dapur. Apa sajakah itu?
Daun beluntas (Pluchea indica)
Tanaman ini berbau langu dan terasa getir. Untuk menghilangkan bau badan, daun beluntas biasa dilalap mentah atau dikukus terlebih dulu. Daun beluntas yang telah direbus juga lezat disantap sebagai urap (sayuran dengan kelapa parut yang dibumbui). Bila rutin menyantap daun beluntas, niscaya bau badan akan hilang. Selain itu, bau mulut yang kurang sedap pun akan hilang. Bagi yang tidak suka, bisa dengan meminum air rebusan daunnya setiap pagi dan sore. Beluntas juga bermanfaat menurunkan suhu tubuh karena akan memicu keluarnya keringat.

Daun kemangi (Ocimun bassilicum)
Daun kemangi mengandung minyak atsiri yang dipercaya dapat menghilangkan bau badan. Selain itu, juga berfungsi sebagai antiseptik. Caranya bisa dengan memanfaatkan sebagai lalap mentah atau sayuran urap. Atau, haluskan daun, biji, dan akar kemangi, lalu seduh dengan air panas, saring, dan ditambahkan gula aren. Minum 2 kali sehari, pagi dan malam.

Bagi wanita yang sedang menstruasi, mengonsumsi daun kemangi kurang lebih satu genggam pagi dan sore selama masa haid, akan terhindar dari bau tak sedap yang sering menimpa perempuan haid.

Rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza)
Sapomin, flavoinoida, dan minyak atsiri, merupakan zat-zat dalam temulawak yang dapat menghilangkan bau badan. Caranya, minum rebusan rimpang temulawak yang telah dipotong-potong halus. Air perasan temulawak yang sudah diparut dengan tambahan sedikit madu juga dapat diminum untuk menghilangkan bau tak sedap. Selain itu, parutan temulawak juga dapat dibalurkan ke seluruh badan, lalu didiamkan hingga kering sebelum dibersihkan untuk mendapatkan hasil maksimal.

Bunga kecombrang (Nicolaia speciosa)
Zat aktif yang dapat menghilangkan bau badan pada tanaman ini adalah sapomin, flavoinoida, dan polifenol. Selain sapomin dan flavoinoida, kecombrang juga mengandung polifenol. Kecombrang dapat dimanfaatkan dengan memasak daun muda dan bunganya sebagai teman makan nasi. Bunga kecombrang dapat dimasak sebagai campuran sayur lodeh atau gulai.

Jeruk purut (Citrus bystrix)
Kulit jeruknya mengandung minyak atsiri yang berbau harum sehingga dapat digunakan untuk menghilangkan bau badan. Caranya, minum sari campuran kulit jeruk purut dengan sebatang kencur yang dihaluskan bersama-sama dengan air secukupnya.

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
Jeruk nipis juga mengandung minyak atsiri. Caranya, 1 buah jeruk nipis, diperas, ambil airnya, campur dengan 1/2 sendok teh kapur sirih, aduk rata. Gosokkan ke bagian tertentu seperti ketiak setelah mandi. Diamkan sesaat hingga kering, kemudian baru menggunakan pakaian. 

Jahe (Zingiber officinale)
Banyak orang India percaya, mengonsumsi jahe bisa membuat mereka tercium "manis". Menurut Pen Chao Cing, Kaisar Shen Nong di daratan China (3000 SM), jahe segar dapat menghilangkan bau badan dan mendekatkannya kepada aura spiritual. Wedang jahe yang dikonsumsi secara teratur bisa jadi membantu mengatasi masalah bau badan.

Mentimun (Cucumis sativus)
Timun atau mentimun yang kaya akan air ini mengandung kalsium, zat besi, magnesium. Mengonsumsi buah timun sangat terasa menyegarkan. Selain berkhasiat menurunkan demam, timun juga bermanfaat untuk kesehatan kulit. Caranya, cuci bersih satu buah mentimun muda, iris tipis, lalu oleskan atau gosokkan pada bagian badan yang berbau. Atau, parut mentimun, lalu kompres bagian ketiak dengan parutan tersebut. Diamkan kurang lebih 10-15 menit, kemudian angkat. Lakukan hal ini setelah mandi. 

Cengkih (Eugenia aromatica)
Rendam beberapa kuntum bunga cengkih dalam air hangat sehingga mengembang, lalu dinginkan, dan minum airnya. Lakukan secara teratur pagi dan sore, niscaya bau badan akan segera menghilang. Selain itu, air rebusan beberapa kuntum cengkih dengan gula merah, dapat pula menjadi minuman segar dan menghangatkan di kala hujan.

Sumber : KOMPAS

Apel Sehatkan Saluran Pencernaan

ANDA mungkin sudah sering mendengar kalimat bijak yang menyatakan bahwa konsumsi satu apel sehari bisa menjauhkan Anda dari dokter. Namun, adakah bukti ilmiah dibaliknya?


Ahli mikrobiologi dari University of Denmark's National Food Institute mengungkap bahwa kandungan pectin dalam apel merupakan kunci sehat buah satu ini. Pectin meningkatkan kadar bakteri baik dalam sistem pencernaan.

Para peneliti memberi makan tikus dengan diet apel utuh atau produk berbahan dasar apel, seperti jus apel atau sup buah kental. Selanjutnya peneliti mengukur jumlah bakteri baik di dalam usus tikus tersebut. Bakteri baik merupakan jenis bakteri yang menguntungkan bagi kesehatan saluran pencernaan serta bisa mengurangi risiko  beberapa penyakit.

"Tikus yang makan banyak pectin mengalami penambahan jumlah bakteri yang berfungsi memperbaiki kesehatan usus," tutur peneliti Andrea Wilcks, seperti dikutip situs healthday. Pectin, terang Wilcks, merupakan komponen serat yang terkandung di  dalam apel.

Jika apel dikonsumsi teratur dan dalam jangka waktu yang lama, lanjut Wilcks, bakteri ini akan membantu memproduksi asam lemak rantai pendek yang menyediakan pH ideal. Dalam hal ini, pH ideal ini sangat bermanfaat dalam menyeimbangkan mikroorganisme. Selain itu, bakteri baik tersebut juga memproduksi zat kimia butyrate."Butyrate merupakan bahan bakar penting untuk sel-sel di dinding usus."

Akan tetapi, dalam studi yang dipublikasikan di jurnal BMC Microbiology ini, peneliti juga menekankan perlunya studi lanjutan untuk melihat efek yang sama pada manusia.