Selasa, 30 November 2010

5 Langkah Menikmati Sayuran Mentah


Anda ingin menjadi raw foodist, tetapi termasuk orang yang kurang atau sama sekali tak menyukai sayur? Jangan mundur teratur dulu. Antipati Anda terhadap sayur, apalagi yang mentah, dapat diantisipasi dengan langkah-langkah berikut ini.

1. Ubah pola pikir
Jika Anda mengasosiasikan sayur dengan rasa tidak enak di lidah, apa pun cara yang dilakukan, Anda tetap tidak akan bisa menikmatinya. Ubahlah pandangan tersebut, dan rasakan bedanya.


2. Coba latih kepekaan lidah
Selama bertahun-tahun penyedap rasa, pemanis buatan, dan zat makanan artifisial lainnya tanpa disadari telah menumpulkan indera pengecap. Itulah sebabnya kita harus mengurangi makanan yang mengandung bahan tersebut dari diet sehari-hari. Dengan demikian rasa sayur dan buah mentah akan lebih dapat diterima lidah Anda.


3. Mulai pelan-pelan
Tidak perlu mengubah pola makan secara drastis. Masukkan sayur, buah, dan kacang mentah dalam menu harian. Misalnya, dengan menaburkannya di makanan. Coba nikmati salad dengan mayonaise dressing dulu. Jika terbiasa, ganti ke raw dressing atau tanpa dressing sama sekali.


4. Hiasi piring dengan menu "pelangi"
Seperti pelangi, sayuran pun berwarna-warni. Tiap warna mewakili vitamin, mineral, dan rasa yang berbeda-beda. Masukkan sayur dan buah yang belum pernah dicoba ke dalam "pelangi" Anda. Isi piring yang terlihat cantik pasti menambah selera Anda.


5. Kreasikan sayur-sayuran menjadi jus, sup, atau saus
Be creative! Jika pada awalnya Anda masih sulit mengunyah sayur-sayuran mentah dalam bentuk asli, ubah saja menjadi jus, sup, atau saus. Inspirasinya bisa Anda dapatkan dari buku resep raw food atau berbagai situs raw food di internet.

Sumber : KOMPAS

Jumat, 26 November 2010

Vitamin dan Zat Penyehat Mata



MESKI berada di urutan teratas, terdapat beberapa zat lain yang juga baik untuk kesehatan mata. Walaupun memang vitamin A sangatlah bermanfaat bagi mata karena mampu mencegah kebutaan dan xerophthalmia atau kondisi mata kering yang bisa berujung pada penyakit katarak. 

1. Lutein dan zeaxanthin 
Adapun zat lutein dan zeaxanthin juga bisa membantu menjaga kesehatan retina dengan tak hanya menunda perubahan di dalam retina, tapi juga mampu menjadi penyokong protein. Lutein dan zeaxanthin bisa ditemukan pada sayuran hijau khususnya bayam dan jagung. 

2. Vitamin C 
Vitamin C yang berperan sebagai antioksidan juga bagus untuk retina dan mampu mencegah katarak. Vitamin ini juga membantu proses penyembuhan dan memperkuat mata. Bila Anda seorang perokok, peminum, atau pengidap diabetes, ada baiknya meningkatkan asupan vitamin C karena biasanya golongan tersebut memiliki vitamin C yang sedikit pada tubuhnya. Coba konsumsi jeruk, beri, paprika, kentang, dan sayuran hijau. 

3. Selenium 
Selain vitamin A dan C, mineral juga penting bagi kesehatan mata. Contohnya saja selenium yang membantu penyerapan vitamin E dan menghasilkan antioksidan. Makanan yang kaya akan selenium di antaranya kacang brasil dan makanan laut (seafood). 

4. Zinc 
Sementara itu, zinc membantu tubuh menyerap vitamin A dan berperan sebagai enzim yang membantu mengurangi jumlah kandungan radikal bebas di dalam tubuh. Zinc juga mampu melindungi kita dari degenerasi makular. Makanan yang kaya akan zinc yakni gandum dan kacang. 

5. Asam lemak omega 3 

Makanan sumber asam lemak omega 3 yakni ikan berjenis cold water yang kaya akan EPA dan DHA seperti salmon dan kembung. Selain ikan, kita bisa mendapatkan zat ini dari minyak sayur. Bahkan, asam omega 3 telah banyak yang dikemas dalam bentuk suplemen.


Sumber : MEDIA INDONESIA

Jumat, 19 November 2010

Maksimalkan Kekuatan Anti Kanker Brokoli

Cara pemasakan brokoli yang salah bisa menyebabkan kandungan pelawan kanker yang terdapat dalam sayuran berwarna hijau ini hilang. Namun, kini ada cara yang pasti untuk memaksimalkan anti kanker dari brokoli.
Ilmuwan dari Universitas of Illinois, Amerika Serikat, berhasil menemukan cara untuk memaksimalkan kekuatan anti kanker dalam brokoli. Caranya adalah dengan memanaskan brokoli dalam batas suhu tertentu sehingga zat pelawan kanker yang disebut sulforaphane tidak hilang.

Penemuan yang dilakukan Elizabet Jeffery itu membuat kandungan sulforaphane dalam brokoli meningkat. Sulforaphane merupakan salah satu kandungan anti kanker paling kuat yang terdapat dalam tanaman. "Kandungan ini bekerja dengan meningkatkan enzim dalam liver untuk menghancurkan zat kanker yang masuk ke tubuh lewat makanan atau lingkungan," katanya. 

Ia menjelaskan, untuk memicu pengeluaran sulforaphane ini agak sulit. Pasalnya sulforphane ini berkaitan dengan molekul gula lewat ikatan sulfur. Ketika enzim brokoli memacahkan gula untuk mengeluarkan sulforphane, sulfur pengikat protein bisa menghabuskan sulforphane ini dan membuatnya tidak aktif.

"Meski bakteri dalam usus kita mungkin bisa mengeluarkan sulforphane, namun kita tidak punya enzim untuk mengeluarkannya dari jaringan tubuh. Karena itu yang terbaik adalah mendapatkan enzim itu dari brokoli," kata profesor dari departemen ilmu pangan dan nutrisi ini. 

Itu sebabnya ia dan timnya melakukan beberapa eksperimen pemanasan untuk mencari tahu pada titik apa enzim brokoli yang mengeluarkan sulforphane ini dihancurkan. 

"Waktu pemanasan 10 menit dalam suhu 60 derajat celcius adalah yang paling tepat untuk mendapatkan kandungan anti kanker dari brokoli. Untuk konsumen di rumah, sebaiknya kukus brokoli selama 3-4 menit sampai terasa sedikit lunak," katanya.

Sumber : KOMPAS