Senin, 28 Februari 2011

Si Biru dan Ungu yang Menangkal Penyakit

Masyarakat dunia yang mengonsumsi bahan pangan berwarna biru dan ungu dalam menu hariannya jumlahnya kurang dari 5 persen. Padahal, bahan pangan berwarna biru dan ungu ini sangat berkhasiat bagi tubuh dalam melawan dan mencegah beragam penyakit antara lain kanker, jantung dan obesitas.

Menurut Prof. Dr. Made Astawan, MS dari IPB yang ditulis InspiredKids, Senin (28/2/2011) warna pada sayuran dan buah-buahan berwarna biru dan ungu berasal dari fitokimia yang berkhasiat melindungi tubuh manusia dari serangan beragam penyakit, mulai dari infeksi ringan sampai kanker. Warna biru pada pangan berasal dari pigmen phycocyanin, sedangkan warna ungu berasal dari pigmen antosianin.

Selain mengandung fitokimia pemberi warna phycocyanin dan antosianin, pangan berwarna biru dan ungu juga mengandung vitamin, zat besi, selenium, ellagic acid, salycilates, resveratrol, dan beragam komponen nutrisi lainnya.

Khasiat zat-zat dalam pangan berwarna biru dan ungu adalah:

1. Phycocyanian

Protein kompleks yang bermanfaat untuk menstimulasi kerja sel batang pada sumsum tulang, berperan dalam produksi sel darah putih dan merah, mencegah atau melawan kanker, pendarahan wasir, luka borok, bersifat antioksidan, mencegah penyumbatan pembuluh darah akibat oksidasi kolesterol jahat LDL, antiradang, dan pelindung sel otak. Phycocyanin juga membantu mencegah beragam penyakit akibat komunikasi buruk antar sel, seperti Alzheimer, Parkinson, dan Huntington.

2. Antosianin
Merupakan senyawa flavanoid yang melindungi sel dari sinar ultra violet. Pigmen ini diyakini bisa meningkatkan penglihatan pada waktu malam. Antosianin ternyata juga bisa mengobati berbagai penyakit berbahaya seperti kanker, diabetes mellitus, dan serangan jantung. Selain itu, antosianin juga bermanfaat sebagai anti radang untuk melindungi otak dan antibakteri.

3. Vitamin

Beberapa vitamin yang terkandung antara lain adalah vitamin B kompleks yang sangat tinggi, A, C, E, K dan juga vitamin D yang baik untuk kesehatan tulang. Riboflavin (B2) agak sulit didapatkan dari tumbuhan lain, padahal sangat bermanfaat untuk membentuk sel darah merah, sumsum tulang, dan sistem saraf sehingga bisa mencegah anemia. Kandungan niasin (B3) berefek menenangkan sehingga bisa bisa membantu penyembuhan penyakit stress.

4. Zat besi

Bermanfaat untuk mencegah terjadinya anemia zat besi, yang banyak sekali diderita oleh ibu hamil dan anak-anak. Kondisi ini akan membuat sel darah merah berkurang dan membuat orang menjadi sakit.

5. Selenium
Salah satu mineral esensial yang tidak dapat diproduksi tubuh ini sangat penting dalam aktivasi enzim antioksidan, sistem imunitas tubuh dan regulasi kelenjar tiroid sehingga terhindar dari penyakit gondok, memelihara dan mempertahankan tubuh dari infeksi, modulasi pertumbuhan dan perkembangan tubuh, mencegah infertilitas pada pria, mencegah penyakit jantung koroner, mendukung fungsi antioksidasi dan mengurangi gejala arthritis.

6. Ellagic Acid
Merupakan komponen fenolik yang dapat mencegah penggumpalan darah, menghambat pertumbuhan tumor dan sel kanker, serta mencegah kerusakan gen.

7. Salicylates
Komponen alami ini bisa menurunkan risiko terjangkitnya serangan jantung.

8. Resveratrol

Komponen alami yang berkhasiat mencegah penyakit jantung, stroke, kanker, tumor, bersifat antiradang, dan meningkatkan stamina tubuh.

Beberapa jenis makanan berwarna biru dan ungu, antara lain adalah:

1. Spirulina
Tumbuhan sejenis ganggang air berwarna hijau kebiru-biruan dan berbentuk spiral ini kaya phycocyanin, vitamin, zat besi, dan selenium. Sudah dijadikan suplemen oleh masyarakat dunia sejak 5 abad lalu.

2. Blackcurrant

Melalui penelitian di Jepang tahun 2000, terbukti bahwa konsumsi minimal 50 mg antosinin dari blackcurrant membantu penglihatan di waktu gelap menjadi lebih baik.

3. Blueberry
Antosianin yang sangat kaya di dalam blueberry, merupakan antioksidan yang paling baik di antara 40 jenis tanaman dan buah-buahan yang telah diuji, dan dapat menghambat berbagai radikal bebas, seprti radikal superoksida dan hidrogen peroksida.

4. Anggur

Delphinidin yang terkandung dalam anggur bisa memberikan relaksasi hingga 89 persen, hingga bisa menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskuler.

5. Plum
Kandungan ferulic acid-nya dapat menetralisir radikal bebas dalam tubuh, mencegah kanker payudara dan kanker hati, menurunkan kadar gula dan lemak darah, serta mencegah osteoporosis.

6. Buah bit
Kandungan betanin dan betaine dalam buah bit bermanfaat dalam menekan proses oksidasi, menekan resiko depresi, mengobati ginjal, hepatitis, dan artherosklerosis. Sedangkan kandungan vitamin C-nya sangat efektif menekan pertumbuhan sel kanker.

7. Terong

Antosinidin delphinidin dalam terong, disebut juga nasusin, menghambat reaksi radikal hidroksil yang sangat membahayakan tubuh.

8. Kubis ungu
Antosianin dalam kubis ungu dapat menghambat oksidasi oleh toksin.

Sumber : DETIKCOM

Jumat, 25 Februari 2011

Makan Apel di Pagi Hari Bikin Tubuh Tak Cepat Ngantuk

Mengonsumsi satu buah apel di pagi hari lebih efektif untuk membuat seseorang tetap terjaga dibandingkan dengan minum secangkir kopi. Ini bukan karena apel mengandung kafein tapi karena tingkat glukosa (kadar gula) yang tinggi.

Apel adalah salah satu buah yang rendah lemak tapi kaya akan kalori dan enzim yang bisa membantu memecah dan mencerna makanan lain yang dikonsumsi.

Mengonsumsi satu buah apel di pagi hari lebih efektif untuk membuat seseorang tetap terjaga karena apel mengandung glukosa yang bisa memberikan energi ke otak dan membuat orang tetap terjaga, seperti dikutip dari Livestrong, Jumat (25/2/2011).

Selain mengandung glukosa yang memberikan tubuh energi, apel juga mengandung nutrisi lainnya seperti karbohidrat, serat yang baik untuk tubuh, kalsium, fosfor, zat besi, natrium, kalium, vitamin C, A dan folat.

Sementara itu Dr Melody Hart, ND, PhD dariChicagohealers.com menuturkan ada 6 manfaat kesehatan yang bisa didapatkan jika seseorang mengonsumsi apel, mulai dari melawan penyakit hingga pencegahan kanker yaitu:

1. Peneliti dari Perancis menemukan flavonoid dalam apel yang bernama phloridzin bisa melindungi perempuan yang telah menopause dari risiko osteoporosis serta meningkatkan kepadatan tulang, dan mineral boron dalam apel bisa memperkuat tulang.

2. Salah satu penelitian menunjukkan anak-anak asma yang minum jus apel setiap harinya bisa mengurangi 'mengi' yang diderita, dan studi lain menemukan ibu hamil yang sering mengonsumsi apel memiliki anak dengan tingkat risiko asma lebih rendah.

3. Sebuah penelitian dari Cornell University yang dilakukan pada mencit menemukan bahwa quercetin dalam apel bisa melindungi sel-sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas yang bisa menyebabkanpenyakit alzheimer.

4. Senyawa pektin yang terkandung di dalam apel bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), konsumsi dua buah apel sehari bisa menurunkan kolesterol sebanyak 16 persen.

5. Peneliti dari Cornell University menemukan bahwa tikus yang mengonsumsi satu apel per hari bisa mengurangi risiko kanker payudara sebesar 17 persen, jika konsumsi 3 apel sehari bisa mengurangi risiko hingga 39 persen.

6. Sebuah studi menemukan bahwa tikus yang diberikan ekstrak kulit apel bisa menurunkan risiko kanker usus besar sebesar 43 persen. Sedangkan penelitian lain menunjukkan pektin dalam apel bisa mengurangi risiko kanker usus besar dan membantu mempertahankan saluran pencernaan yang sehat.

Sumber : DETIKCOM

Sabtu, 05 Februari 2011

Pare Efektif Cegah Diabetes

Siapa yang tak kenal pare? Orang sering menghindari sayur satu ini karena rasanya pahit. Meskipun pahit, pare ternyata banyak memberi manfaat untuk kesehatan tubuh. Dengan sedikit trik, pare tetap enak dimakan dan bisa mencegah beragam penyakit.

Sayuran yang satu ini merupakan tanaman rambat dengan buah berbentuk bulat panjang dengan ujung runcing. Kulitnya yang berlekuk-lekuk menjadi ciri khasnya. Jenisnya juga beragam, ada pare kecil, pare bangkok dan pare putih.

Ciri khas sayuran berwarna hijau ini adalah rasanya yang pahit. Ternyata rasa pahit sayuran ini justru memberi banyak manfaat bagi kesehatan. Beragam penyakit bisa dicegah dengan makan sayuran yang bernama Latin Momordica Charabtia ini.

Seperti yang dilanisr times of india, ada beberapa manfaat yang dimiliki oleh tanaman yang berasal dari kawasan Asia Tropis ini.

Diabetes
Pare mengandung senyawa insulin atau tanaman hipoglikemik yang sangat efektif dalam menjaga naiknya kadar gula dalam darah. Sebab, tanaman ini dikenal dapat meningkatkan intoleransi glukosa pada orang yang terkena serangan dari diabetes millitus atau kencing manis.

Kolera
Pare yang dibuat jus dengan  bawang merah dan air jeruk nipis bermanfaat dalam mengobati penyakit kolera pada tahap awal.

Kekebalan Tubuh
Jangan takut dengan rasa pahit  sayuran satu ini. Sebab, pahit yang terdapat pada rasanya berkhasiat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Daya tahan tubuh meningkat dengan makan pare secara teratur.

Menggempur Lemak
Minum dua gelas jus pare yang dicampur susu atau buttermilk, tiga kali sehari bisa menggempur lemak tubuh. Karena itu sangat baik dikonsumsi oleh mereka yang sedang berdiet. 

Penyakit Kulit
Jika pare dimakan secara teratur tiap hari, berbagai jenis penyakit  kulit bisa dicehak. Teratur . Seperti, psoriasis dan infeksi jamur (kurap atau kudis).

Detox
Jus pare bisa menjadi minuman yang menyehatkan. Karena pare bisa membantu proses detoksifikasi (pembuangan zat-zat beracun) dalam tubuh. Hasilnya tubuh lebih bugar dan sehat.

Pare bisa dimakan secara teratur, untuk lauk bisa ditumis atau dijadikan lalap rebus bersama sayuran lain dan sambal, Untuk menghindari rasa pahitnya, setelah dipotong-potong, remas-remas pare dengan sedikit garam dan gula hingga layu. Peras, bilas bersih lalu masak sesuai selera.

Sumber : DETIKCOM