Minggu, 29 November 2009

Terong, Antioksidan dan Pengikat Zat Besi


Sayuran yang satu ini tak asing lagi di telinga. Bentuknya yang khas dengan warnanya yang ungu membuatnya mudah dikenali dari sayuran lainnya.

Tahukah Anda bahwa terong mempunyai sifat antioksidan yang baik karena kandungan fitonutriennya mengandung komponen fenol seperti caffeic, asam klorogenik serta flavonoid seperti nasunin?

Para peneliti dari US Agricultural Service di Beltsville, Maryland menyatakan komponen fenol dalam terong berkhasiat sebagai antioksidan. Selain fenol, di dalam terong terdapat komponen lain yang bersifat melindungi tubuh dari infeksi bakteri dan jamur.

Meskipun terong bervariasi, tapi ternyata di dalam semua variasi terdapat kandungan fenol yang predominan yaitu asam klorogenik. Selain sebagai antiradikal bebas, komponen asam ini juga berfungsi sebagai antikanker, antimikroba dan anti LDL serta antiviral.

Selain asam klorogenik, komponen flavonoid seperti nasunin juga merupakan antioksidan serta pemberi proteksi membran sel tubuh terhadap radikal bebas dengan memberikan makanan bergizi bagi otak. Membran sel di dalam otak mengandung lipid yang tidak hanya memproteksi sel tubuh dari radikal bebas tapi juga mengabsorbsi nutrisi untuk tubuh dan membuang hasil metabolisme tubuh.

Nasunin juga berfungsi sebagai pengikat zat besi jika terjadi kelebihan zat besi di dalam tubuh. Zat besi memang baik untuk fungsi imunitas dan transport oksigen dalam tubuh. Tapi jika berlebihan, zat besi di dalam tubuh akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker.

Wanita yang masih mengalami menstruasi akan kehilangan zat besi setiap bulannya sehingga risiko mengidap penyakit jantung akan lebih kecil. Tetapi pada wanita yang sudah menopause dan juga para pria, zat besi tidak mudah dikeluarkan sehingga bisa terjadi penumpukan di dalam tubuh.

Untuk itu, nasunin yang bersifat mengikat zat besi ini bisa mengurangi pembentukan radikal bebas dan melindungi kerusakan sel tubuh serta mengurangi kerusakan akibat radikal bebas di sendi-sendi tubuh.



Sumber : Harian KOMPAS

Kamis, 26 November 2009

Sup Tomat Lezat di Musim Hujan



TOMAT merupakan buah yang kaya akan nutrisi sekaligus berperan sebagai antioksidan alami. Buah tomat mengandung berbagai jenis vitamin seperti vitamin A, vitamin C, mineral, serat, serta senyawa fitonutrien. Selain itu, kandungan likopen di dalam tomat terbukti efektif sebagai penangkal radikal bebas dan dapat menurunkan risiko kanker terutama kanket prostat, lambung, tenggorokan, dan usus besar.

Melihat segudang manfaat yang terkandung di dalam tomat, tidak heran jika buah satu ini sering digunakan sebagai bahan masakan sehari-hari. Bagi yang ingin merasakan manfaatnya, coba resep sup lezat berbahan baku tomat yang sangat pas disajikan hangat-hangat di musim hujan berikut ini.

Bahan-bahan:
- 1 kaleng (14 ons) tomat
- 3/4 cangkir minyak zaitun (virgin olive oil)
- garam secukupnya
- 1 batang seledri, cincang
- 1 batang worter kecil, potong-potong
- 1 siung bawang bombay, cincang
- 2 siung bawang putih, iris tipis
- 1 cangkir kaldu ayam
- 1 lembar daun salam
- 2 sendok makan margarin
- 1/4 cangkir daun kemangi, cincang
- 1/2 cangkir krim, jika suka

Cara membuat:
1. Panaskan oven hingga bersuhu 230 derajat Celcius.

2. Saring tomat kalengan, sisihnya airnya. Cincang potongan tomat lalu letakkan ke atas loyang. Bumbui dengan merica dan garam sesuai selera, perciki dengan 1/4 cangkir minyak zaitun dan panggang sekitar 15 menit sampai membentuk karamel.

3. Sementara itu, dalam sebuah panci panaskan sisa minyak zaitun di atas api sedang. Tambahkan seledri, wortel, bawang bombay dan bawang putih, masak sampai empuk sekitar 10 menit. Setelah itu, masukkan potongan tomat yang sudah menjadi karamel, air tomat, kaldu ayam, daun salam dan margarin. Didihkan sekitar 15-20 menit sampai sayuran menjadi sangat lembut. Tambahkan kemangi dan krim. Setelah itu, hancurkan menggunakan blender sampai benar-benar lembut. Sup tomat lezat siap dihidangkan.



Sumber : Harian MEDIA INDONESIA

Pepaya, Buah Para Malaikat Kaya Vitamin dan Mineral



Pepaya merupakan buah yang kaya vitamin dan mineral. Selain dikonsumsi langsung, pepaya biasanya dipakai sebagai campuran rujak, jus, dan es buah. Pepaya juga kerap dikonsumsi untuk mengatasi sembelit.

Buah pepaya atau yang disebut dengan Carica papaya Lsudah dikenal sejak ratusan tahun lalu. Christopher Columbus menyebut buah ini sebagai "the fruit of the angels", buah para malaikat. Menurut VN Villegas dalam tulisannya yang dimuat dalam Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2, setiap 100 gram pepaya terkandung 450 miligram vitamin A, 74 miligram vitamin C, 86,6 gram air, 0,5 gram protein, dan 0,7 gram serat. 

Berbagai vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya antara lain potasium, elektrolit yang penting bagi tubuh, dan kalsium yang bermanfaat bagi tulang. Mineral lain, seperti kalium dan magnesium, juga terkandung di dalam pepaya. Sementara itu, enzim papain-nya berfungsi memecah serat makanan sisa sehingga mempermudah buang air besar. Pepaya juga bermanfaat untuk mengobati lambung dan mengurangi panas tubuh. 

Selain daging buahnya, daun pepaya juga berkhasiat. Selain untuk sayur dan lalap, daun pepaya bermanfaat untuk mengobati malaria, cacingan, sakit perut, meningkatkan nafsu makan, serta melunakkan daging. Bijinya bisa mengobati cacingan. Sementara itu, getah dan akarnya bisa mengobati sakit kandung kencing, bahkan digigit ular.

Sumber : Harian KOMPAS

Daun Pepaya, Sumber Serat Pangan


Daun pepaya, walaupun rasanya pahit, dapat dioleh menjadi masakan yang enak. Cukup banyak kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan dalam daun berwarna hijau itu. Dibandingkan dengan daging buahnya, kandungan vitamin A dan C daun pepaya jauh lebih tinggi. 

Komponen lain yang menonjol pada daun pepaya ini adalah serat pangan. Berikut ini beberapa manfaat serat daun pepaya:

1. Konsumsi serat pangan yang tinggi (terutama dari daun pepaya) akan memengaruhi mikroflora usus sedemikian rupa, sehingga tidak menghasilkan senyawa karsinogenik penyebab kanker.

2. Serat pangan dapat menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan ekskresi asam empedu dalam tinja. Hal tersebut akan menurunkan ketersediaan lemak dan kolesterol, sehingga dapat mencegah aterosklersosis dan penyakit jantung.

3. Serat pangan dapat mencegah sembelit. Di dalam saluran cerna, serat mampu menyerap air dalam jumlah cukup besar, sehingga massa tinja menjadi lunak dan tekanan dalam usus besar berkurang.

4. Serat pangan dalam daun pepaya sangat baik untuk menunjang program diet. Diet dengan makanan tinggi serat akan sangat membantu program penurunan berat badan. Serat pangan mempunyai kemampuan menyerap air yang cukup tinggi sehingga dapt mengingat zat-zat gizi yang teleh disederhanakan oleh enzim pencernaan. 

Zat-zat gizi yang larut dan terikat pada serat, selanjutnya akan dikeluarkan melalui tinja. Keadaan tersebut mampu mengurangi ketersediaan zat-zat gizi bagi tubuh, sehingga dapat menurunkan berat badan dan mencegah obesitas.

5. Serat pangan mampu menyerap air dan mengikat glukosa, sehingga mengurangi ketersediaan glukosa. Diet cukup serat juga menyebabkan terjadinya kompleks karbohidrat dan serat, sehingga daya cerna karbohidrat berkurang. Keadaan tersebut mampu meredam kenaikan glukosa darah dan menjadikannya tetap terkontrol.

Sumber : Harian KOMPAS

Rabu, 25 November 2009

Ingin Kurus, Makanlah Setiap 4 Jam!



Ternyata sinyal rasa lapar memiliki tingkatan, mulai dari sangat lapar, lapar, hingga agak lapar. Ini semua dijadikan tolok ukur untuk mengendalikan nafsu makan yang berlebih. Tetapi jika kita masih kesulitan membedakan rasa lapar, jangan kuatir, gunakan penunjuk waktu sebagai ukuran.
Para ahli kesehatan mengatakan, biasanya lambung akan kosong 4 jam setelah waktu makan kita terakhir. Itu artinya, kita dihalalkan untuk menyantap makanan setiap 4 jam sekali. Metode ini bahkan aman untuk diterapkan pada kita yang tengah berdiet.
Jika kita menunggu sampai perut benar-benar kosong, kita akan semakin terdorong untuk melahap semua makanan yang tersaji di depan mata, demikian menurut dr Pauline Endang, MS, SpGK, kepala instansi gizi RSU Fatmawati. Tidak hanya itu, saat perut benar-benar kosong, kita menjadi tidak selektif dalam memilih jenis makanan.
Penelitian di Inggris juga membuktikan, jumlah pekerja yang masih ingin mengunyah camilan tidak sehat selepas makan siang, cenderung menurun. Ini dibandingkan dengan jumlah pekerja yang terdorong ngemil di sore hari. “Pola makan setiap 4 jam sekali dapat menjaga kestabilan kadar gula darah, sekaligus mencegah keinginan makan terlalu banyak,” ungkap Kate Geagan, RD, ahli diet dari Amerika Serikat.
Maka dari sekarang, setiap kali lapar menyerang sebelum jadwal makan malam tiba, siapkan camilan sehat. Dengan demikian kita bisa menahan rasa lapar sampai jam makan tiba. Pilih segenggam kacang tanpa garam dan sepiring buah-buahan.
Dua jenis makanan itu kaya serat dan air sehingga perut tetap kenyang dengan jumlah kalori yang tidak banyak. Tetapi ingat, janganlah menyimpan camilan yang terbuat dari keju atau buah-buahan kering di laci meja kerja atau di dalam tas. Pastikan camilan yang kita simpan pada laci meja adalah makanan yang jenisnya padat.

Sumber : Harian KOMPAS

Selasa, 24 November 2009

Aneka Resep untuk Memelihara Mata


Berikut ini berbagai bahan alami yang bermanfaat untuk mengatasi berbagai keluhan pada mata. 

Mata Lelah 
Gunakan alpukat untuk mendinginkan dan menyegarkan mata yang lelah atau sembab. Alpukat bermanfaat karena banyak mengandung vitamin A, C, E, zat besi, potasium, niasin, asam pantatenik, dan protein.  

Caranya : Kupas sebuah alpukat lalu dipotong tipis-tipis menyerupai lempengan. Tempelkan pada mata yang lelah atau sembab, lalu diamkan selama 20 menit. Bersihkan sisa alpukat dengan air dingin. 

Mata yang letih juga bisa diatasi dengan mengusapkan es batu di sekeliling mata selama beberapa menit. Tindakan ini akan mengembalikan kelancaran peredaran darah dan menyegarkan mata. 

Lingkaran Hitam 
Masalah lingkaran hitam yang sering muncul di bawah mata, bisa ditangani dengan mentimun yang murah dan mudah didapat. Dalam sayuran ini terkandung banyak mineral dan air. 

Caranya : Ambil mentimun dan diiris tipis. Gunakan irisan mentimun untuk mengompres mata selama 15 menit. 

Mata Merah
Mata yang memerah dan lelah bisa diatasi dengan merambang dengan air rebusan daun sirih. 

Caranya : Segenggam daun sirih beserta batangnya yang muda dan tangkai daunnya direbus dengan 3 gelas air hingga mendidih. Setelah dingin, gunakan air rebusannya untuk merambang bola mata. Boleh juga dengan cara meneteskan air tersebut pada mata. 

Untuk mengatasi mata merah akibat kurang tidur, lakukan kompres mata dengan air teh hitam yang sudah diendapkan satu malam. 

Mata Bengkak
Untuk menghilangkan bengkak di mata, sekaligus menyejukkan bisa dicoba masker yang mengandung hazelnut, bunga mawar atau bunga jagung.  

Pencuci Mata 
Untuk membersihkan mata yang keruh, ambil segenggam bunga melati, lalu dibersihkan. Rendam bunga melati dengan segelas penuh air matang yang sudah dingin dan biarkan semalam. Esoknya air tersebut disaring, lalu digunakan untuk merambang atau merendam biji mata. 

Membuat Bola Mata Bening 
1 sendok teh diseduh dengan segelas air. Biarkan semalam dan esok paginya baru disaring. Gunakan air ini untuk mencuci mata dengan merambang mata selama 3-5 menit. Semula akan terasa perih, namun perlahan akan terasa dingin dan mata pun terasa nyaman.

Sumber : Harian KOMPAS

Belimbing Wuluh, Si Asam Berkhasiat Obat


Kebanyakan orang baru memanfaatkan belimbing wuluh sebagai pelengkap sayur atau masakan. Padahal, belimbing wuluh termasuk dalam tanaman pekarangan yang memiliki khasiat obat. 

Belimbing wuluh merupakan tanaman berbatang keras. Ia cocok ditanam di tempat yang cukup sinar matahari dan tingginya bisa mencapai lebih dari 10 meter. Buahnya hijau muda, berbentuk lonjong sebesar ibu jari, dan rasanya masam. 

Limeng merupakan sebutan belimbing wuluh di Aceh.Selemeng (Gayo), asom belimbing dan balimbingan (Batak),malimbi (Nias), balimbing, blimbing, dan blimbing wuluh(Jawa), calingcing dan calingcing wulet (Sunda), bhalingbing bulu (Madura), blingbing buloh (Bali), serta calene (Bugis).

Dalam buku Terapi Herba, Buah, Sayuran 10 Penyakit Utamayang diterbitkan oleh majalah Flona, disebutkan tanaman ini memiliki berbagai kandungan kimia, antara lain saponin, tanin, kaslium oksalat, sulfur, asam format, peroksida, dan kalium sitrat. 

Dalam farmakologi China, tanaman ini dikenal punya banyak khasiat, di antaranya menghilangkan rasa sakit, memperbanyak pengeluaran empedu, antiradang, dan peluruh kencing. 

Untuk mengatasi penyakit kencing manis (diabetes), ambil tiga genggam daun belimbing wuluh, lalu direbus dengan 1 liter air sampai mendidih. Setelah dingin, saring airnya dan minum dua kali sehari, pagi dan sore. 

Selain daun, buahnya juga bisa dipakai. Enam buah belimbing wuluh dilumatkan, lalu direbus dengan segelas air. Biarkan mendidih hingga airnya tersisa seperuhnya. Air rebusan disaring, kemudian diminum pada pagi hari. Konsumsi dua buah belimbing wuluh segar tiga kali sehari juga disebut efektif mengendalikan kolesterol.

Sumber : Harian KOMPAS

Senin, 23 November 2009

Manisnya Manfaat Buah Pir



Manusia sudah mengonsumsi buah pir sejak lama. Ada alasan mengapa buah pir disukai. Selain karena rasanya yang lezat, buah ini juga sangat bernutrisi.
Buah yang termasuk dalam keluarga buah apel ini lebih kaya serat ketimbang apel. Jika 1 buah apel mengandung 3 gram serat, pir mengandung 6 gram. Ini berarti 1 buah pir mengandung 20 persen asupan serat yang disarankan untuk dikonsumsi dalam sehari. Buah pir juga bebas dari lemak, bebas kolesterol, bebas sodium, dan kaya akan vitamin C, K, dan kromium.
Buah pir memiliki kadar indeks glikemik yang rendah dan hanya mengandung kalori sekitar 100 per buahnya. Artinya, buah ini baik untuk mereka yang memiliki penyakit diabetes dan hypoglycemics. Gula dari makanan yang kadar indeks glikemiknya rendah diserap tubuh secara perlahan, menjaga level gula darah stabil. Pir pun kaya akan pektin, serat diet yang mudah larut dan dipercaya mampu menurunkan kolesterol dan meregulasi gerakan usus besar. Karenanya, pir amat baik untuk mereka yang memiliki masalah konstipasi.
Manfaat terbesar buah pir terdapat pada kulitnya. Karena itu, sebaiknya tidak mengupas kulit pir jika Anda ingin mengonsumsinya. Kebanyakan serat yang terkandung di pir terdapat di kulitnya, termasuk quercetin, yakni zat antioksidan dan flavonoid yang memiliki efek antiradang. Meski zat tersebut tak sebanyak yang dimiliki apel dan bawang bombai, namun masih merupakan nutrien yang baik dari pir. Selain itu, buah pir juga memiliki folat, yang telah terbukti bisa mencegah cacat pada saraf bayi. Maka wanita yang hamil disarankan untuk mengonsumsi buah pir. Mereka yang memiliki masalah dengan alergi makanan amat disarankan untuk mengonsumsi buah pir karena aman dan tidak mencetuskan reaksi alergi. Pir juga disarankan sebagai buah pertama yang diberikan kepada anak-anak karena dinilai hipoalergenik.
Saat akan memilih buah pir, pilihlah yang tidak memar (biru karena terantuk), terpotong, sudah berwarna kecoklatan, atau pun yang terlihat masih muda. Pir yang sudah cukup matang akan terasa lembut ketika ditekan dengan jari. Jika Anda membeli buah pir dan baru akan mengonsumsinya beberapa hari setelah dibeli, pilihlah yang masih keras. Begitu pun jika Anda akan menggunakannya untuk dibuat bahan kue panggang. Buah pir yang sudah matang harus dikonsumsi dalam waktu sehari atau dua hari.
Biarkan buah pir matang dalam kondisi udara ruangan. Jika ingin membuatnya cepat matang, sandingkan dengan buah apel. Buah apel melepaskan gas etilen ke udara, yang membuat buah-buahan lain di sekitarnya matang lebih cepat. Untuk mendapatkan efek antioksidan terbaik, konsumsi pir ketika ia berada dalam kondisi paling matang. Karena kulitnya sangat tipis, berhati-hatilah jika akan membawa buah pir untuk dimakan di lain tempat.

Sumber : Harian KOMPAS

Makin Greng di Ranjang Berkat Anggur


Selain mengatasi kelelahan dan hipoglikemia karena kandungan gula alaminya yang sangat tinggi, buah anggur berkhasiat membantu menyembuhkan berbagai jenis kanker, mencegah serangan jantung dengan cara memperlancar aliran darah, dan menyingkirkan plak lemak pada dinding pembuluh darah. DR. Morton Walker dalam bukunya, Sexual Nutrition, mengungkapkan bahwa buah anggur juga dapat digunakan sebagai aprodisiak atau makanan pembangkit gairah seksual. 

Satu cangkir jus anggur terdiri dari 28 mg kalsium, 30 mg fosfor, 0,8 mg zat besi, 5 mg sodium, 293 mg potasium, serta sejumlah vitamin A dan B kompleks. Komponen ini sangat dibutuhkan agar organ seks dapat berfungsi.

Menurut hasil penelitian dua orang mikrobiologis dari Kanada yang dipublikasikan dalam jurnal Applied and Environmental Microbiology, selain meningkatkan gairah seksual, jus anggur dapat pula mencegah dan membantu penyembuhan beberapa penyakit infeksi virus, seperti influenza, polio, dan herpes simpleks tipe I. Sebab, konsentrasi tanin dalam anggur dinilai potensial membunuh dan menonaktifkan virus penyebab penyakit.

Namun, mengingat hampir semua anggur yang dijual di pasar swalayan saat ini sudah terkontaminasi pestisida, hati-hatilah dalam memilihnya. Sedapat mungkin gunakan anggur yang ditanam secara organik karena mencuci bersih anggur tidak mampu menghilangkan kadar zat kimia ini bila buah tersebut sudah tercemar. 

Bila tak ada pilihan lain, DR. Morton Walker menganjurkan untuk membuat hanya setengah cangkir per hari atau menambahkan akar bunga dandelion dan ekstrak cuka untuk mengurangi risiko bahaya pestisida. Selamat mencoba!


Sumber : Harian KOMPAS

Jumat, 20 November 2009

7 Makanan Penunda Penuaan


Hidup sehat adalah salah satu kunci dari panjang umur. Untuk hidup sehat, kita tentu memerlukan nutrisi yang baik dan sehat pula. Inilah beberapa jenis makanan yang diklaim berkhasiat membuat awet muda dan tetap sehat.

1. Minyak Zaitun
Empat dekade lalu, para peneliti dari Seven Coutries Study menyimpulkan bahwa lemak tak jenuh dengan rantai tunggal (monounsaturated) dalam minyak zaitun secara luas bermanfaat untuk menekan risiko penyakit jantung dan kanker di Kepulauan Crete di Yunani.  Kini masyarakat juga sudah banyak yahu bahwa minyak zaitun mengandung folifenol, antioksidan kuat yang bisa mencegah jenis penyakit akibat penuaan.

2. Yogurt
Pada era 1970an, wilayah Georgia dikabarkan memiliki jumlah penduduk yang berusia rata-rata di atas 100 tahun yang lebih banyak ketimbang negara lain. Laporan pada saat itu mengklaim bahwa rahasia dari umur yang panjang tersebut adalah yogurt. 

Meskipun kekuatan yogurt dalam memperpanjang usia belum pernah terbukti secara langsung, yogurt adalah makanan yang kaya kalsium yang dapat mencegah osteoporosis.  Selain itu, yogurt juga mengandung bakter baik yang mempertahankan kesehatan pencernaan serta mengurangi risiko mengidap penyakit usus yang berkaitan dengan usia

3. Ikan
Tiga puluh tahun lalu,  para ahli mulai meneliti mengapa penduduk asli Alaska (inuit) bisa terbebas dari penyakit jantung. Alasannya, menurut perkiraan para ahli, adalah tingkat konsumsi ikan yang luar biasa. Ikan memang mengandung banyak lemak omega-3, yang bisa membantu menurunkan kolesterol dan penyumbatan dalam pembuluh darah serta mencegah ritme jantung abnormal.

4. Cokelat kokoa
Masyarakat Kuna di Kepulauan San Blas, Panama, tercatat memiliki risiko penyakit jantung lebih rendah hingga sembilan kali lipat di banding penduduk lainnya yang tinggal di Panama. Alasannya? Warga Kuna rajin sekali meminum kokoa yang kaya flavanols, antioksidan yang dapat membantu memperlancar peredaran darah. Menjaga kesehatan pembuluh darah berarti menekan risiko tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, penyakit ginjal dan demensia.

5. Kacang
Riset yang dilakukan kelompok Seventh-Day Adventists (aliran Kristiani yang menerapkan hidup sehat dan diet vegetarian) menunjukkan bahwa seseorang yang makan kacang rata-rata memiliki umur panjang dua setengah tahun. Kacang dikenal kaya akan lemak tidak jenuh, sehingga makanan ini menawarkan manfaat serupa dengan minyak zaitun. Kacang juga mengandung  beragam vitamin, mineral dan zat phytochemical termasuk antioksidan.

6. Anggur
Minum alkohol dalam jumlah moderat diklaim dapat melindungi dari penyakit jantung, diabetes dan kepikunan. Banyak jenis minuman beralkohol yang bisa mendatangkan manfaat tersebut, tetapi banyak penelitian yang memfokuskanya pada anggur merah.  Anggur merah mengandung resveratrol, zat yang diperkirakan mendatangkan berbagai manfaat tersebut.

7. Blueberry
Dalam sebuah riset yang dipublikasikan pada 1999, peneliti dari Jean Mayer Human Nutrition Research Center memberikan ekstrak blueberry pada tikus. Pemberian ekstrak ini diberikan selama periode kehidupan tikus yang setara dengan 10 tahun kehidupan manusia.

Tikus yang diberi ekstrak ini menunjukkan keunggulannya ketimbang tikus biasa saat uji keseimbangan dan koordinasi ketika mereka mencapai usia lanjut. Kandungan dalam blueberry (dan berry lainnya) diduga dapat mengurangi peradangan (inflamasi) dan kerusahan bersifat oksidatif, yang mana ini berhubungan dengan penurunan daya ingat dan kemampuan motorik saat lanjut usia.



Sumber : Harian KOMPAS

Ini Lho, Makanan Sehat Berkhasiat Obat



Menurut sebuah sebuah situs majalah kesehatan di internet, makanan yang kita nikmati sehari-hari dapat berfungsi sebagai obat untuk mengurangi atau mencegah penyakit. Antara lain:

  • Sakit kepala? Makan ikan. Minyak ikan membantu mencegah sakit kepala. Begitu  pula jahe yang mampu mengurangi peradangan dan rasa sakit.
  • Insomnia (Tidak bisa tidur?) Madu! Gunakan madu sebagai penenang.
  • Asma? Makan bawang bombay. Bawang melegakan gangguan pada saluran tenggorokan.  
  • Encok? Juga makan ikan! Salmon, tuna, mackerel dan sardine  dapat mencegah radang sendi.
  • Gangguan perut? Pisang, jahe! Pisang membuat nyaman perut. Jahe akan mencegah mual di pagi hari.
  • Infeksi kandung kemih? Minum jus cranberry. Asam tinggi pada jus cranberry sanggup mengendalikan bakteri perusak.
  • Keluhan tulang? Makan nanas! Tulang retak dan osteoporosis dapat dicegah oleh mangan yang terdapat pada nanas.
  • Gangguan ingatan? Makan tiram. Tiram membantu memperbaiki fungsi mental dengan memasok banyak zincsesuai yang dibutuhkan.
  • Demam? Makan bawang putih. Bawang putih sanggup meringankan kepala yang berat akibat demam.
  • Batuk-batuk? Gunakan cabai merah! Sejenis kandungan yang sama sebagaimana terdapat pada sirup obat batuk juga ditemukan pada cabai merah. Gunakan cabai merah dengan hati-hati karena bisa membuat perut sakit.
  • Kanker payudara? Gandum, bekatul, dan kobis membantu memelihara estrogen hingga tingkat yang cukup untuk sehat.
  • Kanker paru?  Makan sayur-mayur berwarna hijau tua dan oranye serta kacang merah. Beta-karoten yang banyak ditemui pada sayur-mayur berwana hijau tua dan oranye merupakan penangkal kanker yang ampuh.
  • Diare? Makan apel. Parut  sebuah apel beserta kulitnya, biarkan warnanya berubah menjadi cokelat, dan makanlah untuk menyembuhkan diare.
  • Tekanan darah tinggi? Makan seledri dan minyal zaitun. Minyak zaitun sudah terbukti mampu menurunkan tekanan darah. Seledri mengandung zat yang juga menurukan tekanan darah itu.
  • Ketidakseimbangan gula darah? Makan brikoli dan kacang. Chromium dalam brokoli dan kacang membantu mengatur insulin dan gula darah. 
Sumber : Harian KOMPAS

Rabu, 18 November 2009

Diet Sedang Lemak Efektif Kurangi Risiko Jantung


LEMAK tidak selalu buruk bagi kesehatan. Sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari University of Washington menemukan, penderita sindrom metabolik justru lebih baik berdiet dengan jumlah lemak sedang dibandingkan diet rendah lemak.

Penderita sindrom metabolik adalah seseorang yang memiliki tiga dari faktor risiko penyakit jantung sebagai berikut: lemak perut, kadar trigliserida tinggi, kadar kolesterol baik HDL rendah, kadar gula tinggi dan tekanan darah tinggi.

"Studi ini penting untuk menegaskan kalau anjuran yang diberikan saat ini sudah tepat," tutur Juru Bicara Asosiasi Jantung Amerika (American Heart Association/AHA) Alice Lichtenstein, seperti dikutip situshealthday. "Sejak 2000, AHA sudah menganjurkan untuk tidak mengonsumsi diet rendah lemak, tetapi menerapkan pola diet yang rendah lemak jenuh dan lemak trans."

Penderita sindrom metabolik, menurut Lichtenstein, tidak toleran terhadap gula. Artinya, mereka tidak bisa mengolah gula darah dengan baik. Dan diet rendah lemak, tinggi karbohidrat, justru memperburuk kondisi ini.

Selera makan

Dalam studi ini, para peneliti melibatkan 71 partisipan laki-laki dan perempuan dengan sindrom metabolik. Mereka secara acak diminta menjalankan salah satu dari dua diet yang telah didisain. Diet pertama terdiri dari 40% lemak, 45% karbohidrat dan 15% protein (diet sedang lemak). Sedang diet kedua mengandung 20% lemak, 65% karbohidrat dan 15% protein. Kedua diet mengandung lemak jenuh yang sama (8%) dan keduanya mempunyai kadar serat yang hampir sama.

Studi menunjukkan, kadar kolesterol jahat LDL turun lebih sedikit pada diet rendah lemak (3.4 miligram per desiliter) dibandingkan pada diet sedang lemak (11.6 mg/dl). Kadar kolesterol baik turun lebih banyak pada diet rendah lemak (4.9 mg/dl) dibandingkan pada diet sedang lemak (1.9 mg/dl.

Selain itu, kadar trigliserida pada diet rendah lemak meningkat 11.1 mg/dl sedang pada mereka yang menerapkan diet sedang lemak justru turun 28.6 mg/dl.

Para ilmuwan lain di bidang yang sama juga mengaku tidak terkejut dengan hasil penemuan ini."Biasanya, diet seperti ini menekan selera makan, dan memperbaiki kondisi diabetes," ujar Dr. Alfred Bove, presidenAmerican College of Cardiology."Diet ini bekerja mengubah efek negatif metabolik pada diabetes awal."

"Ide diet dengan jumlah lemak sedang bisa ditoleransi oleh sebagian besar orang."Hal ini kemungkinan mempengaruhi pelepasan insulin, karena jika Anda mengonsumsi banyak karbohidrat dalam diet, Anda cenderung mengeluarkan lebih banyak insulin, dan  insulin merupakan hormon yang menurunkan kadar gula darah." Sebagai dampak dari penurunan kadar gula darah, terang Bove, maka selera makan juga akan meningkat. Hal ini membuat orang yang menerapkan diet tinggi karbohidrat akan terstimulasi untuk makan lebih banyak.

Sumber : Harian MEDIA INDONESIA

Selasa, 17 November 2009

Zat Kimia Sebabkan Obesitas



Tiga penelitian yang dilaporkan dalam Kongres Obesitas Eropa di Jenewa menemukan tikus yang dalam masa pertumbuhannya didekatkan dengan peralatan dari zat-zat kimia terbukti menjadi gemuk.
Penelitian pertama dilakukan terhadap tikus betina yang induknya pada saat hamil banyak kontak denganbisphenol (zat untuk membuat kotak plastik atau botol minuman) tumbuh menjadi tikus gemuk.
Penelitian kedua tikus-tikus hamil yang didekatkan dengan perfluorooctanoic acid (zat untuk kotak pembungkus popcorn). Induk tikus itu melahirkan anaknya berukuran normal, namun akan kegemukan saat dewasa.
Penelitian ketiga, tikus hamil yang didekatkan dengan tributylin, zat kimia untuk plastik pembungkus makanan, akan menghasilkan keturunan yang gemuk saat dewasa.
Jika penelitian itu juga terbukti bagi manusia, yang harus dilakukan bukan mengurangi berat badan saat dewasa, melainkan mencegah kontak dengan produk yang mengandung zat kimia itu.

Obesitas Berisiko Jantung Membesar




SEBUAH studi yang dipublikasikan di Journal of The American College of Cardiology menyatakan bahwa obesitas merupakan faktor risiko utama pembesaran atrium jantung kiri. Pembesaran jantung ini nantinya akan meningkatkan risiko fibrilasi (ritme atau detak jantung yang tidak normal), stroke dan kematian.

Peneliti mengikuti perkembangan partisipan selama 10 tahun pada 1.212 laki-laki dan perempuan berusia 25-74 di Jerman. Setelah 10 tahun peneliti menemukan, angka kejadian pembesaran atrium kiri (left atrial enlargement/LAE) tertinggi berada pada kelompok partisipan yang obesitas (31.6%) dibandingkan dengan angka kejadian dasar di antara semua partisipan (10%).

Penulis studi menyimpulkan bahwa obesitas dan tekanan darah tinggi menyebabkan perubahan struktur dan fungsi jantung. Selain itu, kedua faktor ini dinyatakan sebagai penanda pembesaran atrium kiri  yang independen.

Penemuan ini, menurut peneliti, menegaskan adanya hubungan yang kuat antara obesitas dan LAE, seperti yang telah dilaporkan dalam studi-studi sebelumnya. Beberapa studi sebelumnya telah menemukan bahwa kelebihan berat badan bisa mempengaruhi ukuran atrium kiri di usia muda, dan potensial membuat generasi muda yang obesitas mengalami gangguan jantung di usia selanjutnya.

"Pengurangan berat badan, khususnya di antara pasien muda yang obesitas, sangat penting untuk mencegah perubahan jantung- seperti perubahan ukuran, bentuk dan fungsi jantung-akibat LAE," terang penulis studi, seperti dikutip situs healthday.  Namun sayangnya penelitian ini belum terlalu lengkap karena mereka belum menemukan dan menentukan berat badan ideal untuk memperbaiki LAE. Karena itu, masih diperlukan studi lebih lanjut.

Sumber : Harian MEDIA INDONESIA

Senin, 16 November 2009

11% Penduduk Indonesia Berisiko Diabetes




Angka prevalensi penderita diabetes tanah air berdasarkan data Departemen Kesehatan (Depkes) pada tahun 2008 mencapai 5,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 12 juta jiwa. Yang mengejutkan, angka prevalensi pre-diabetes mencapai dua kali lipatnya atau 11% dari total penduduk Indonesia. Berarti, jumlah penduduk indonesia yang terkena diabetes akan meningkat dua kali lipat dalam beberapa waktu mendatang.

Fakta tersebut disampaikan DR. dr. Achmat Rudijianto, SpPD-KEMD, ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) dalam acara Peringatan Hari Diabetes Dunia yang berlangsung di Jakarta, Senin (9/11).


Achmat juga mencatat, pada daerah seperti Papua Barat memiliki angka prevalensi diabetes terhitung kecil dari angka rata-rata diabetes nasional yaitu berada pada angka 1,7 % namun angka prevalensi prediabetes bisa mencapai 20 kali lipatnya atau sekitar 21.6%.

"Kalau dibiarkan 12 juta penderita diabetes pada tahun 2010 akan meningkat 2 kali lipat atau menjadi 24 juta jiwa pada tahun 2030," tukasnya.

Achmat menambahkan, 50% dari individu yang berada pada posisi pre-diabetes akan menderita diabetes. Terlebih angka individu pre-diabetes tertinggi berada pada rentang usia 12-17 tahun dengan prosentase 27%.

"Umumnya faktor resiko penyebab pre-diabetes merupakan kegemukan dan gaya hidup. Apalagi remaja yang merupakan usia paling rentan. Mereka bukan lagi disebut anak-anak dan juga orang dewasa. Maka perhatian terhadap gaya hidup anak mutlak diperlukan," tegasnya.

Oleh karena itu, masih menurut Achmat, fase pre-diabetes ini yang kemudian menjadi fokus Federasi Diabetes Internasional untuk mencegah meningkatnya jumlah angka penderita diabetes."Program edukasi perlu dijalankan sebagai solusi menekan angka prevalensi pre-diabetes sebelum mencapai fase diabetes," tegasnya.

Pentingnya Edukasi

Tindak pencegahan merupakan solusi efektif namun sering diacuhkan. Ibarat pepatah "Anjing Menggonggong Kafilah Berlalu", keberadaan tindak pencegahan seolah menjadi angin lalu. Padahal,  biaya kesehatan yang dikeluarkan dapat ditekan ketika menjalankan langkah pencegahan.

Namun, edukasi yang diperlukan bukanlah semacam seminar atau lebih lebih kepada teori. Diperlukan sebuah keseimbangan antara praktek dan teori guna menjadi kunci sukses menangkal perkembangan pre-diabetes menjadi diabetes.

Menurut DR. Roy Panusunan SpPD-KEMD, ketua konsultasi diabetes RS Pantai Indah Kapuk, keberadaan edukator diakui sering dianggap remeh. Walau sebenarnya tidak semua individu pre-diabetes dan penderita diabetes memahami betul segala hal tentang diabetes. "Peran edukator memang terlihat sederhana tapi akan menjadi kompleks ketika mengintegrasikan diri dengan kultur masing-masing penderita diabetes," tukas Roy.

Dia mencontohkan, bagaimana negara Naulu yang berada di tengah samudera pasifik menangani tingginya angka penderita diabetes. Negara tersebut hanya memiliki luas 21 kilometer persegi dengan populasi penduduk sekitar 13.000 jiwa. Guna mengangani masalah diabetes di wilayahnya, negara tersebut mewajibkan warganya untuk senantiasa membawakan tari tradisional negara tersebut secara rutin melalui panduan edukator.

Dari contoh tersebut, kata Roy, bisa dijadikan panduan bahwa edukasi harusnya berbaur dengan kultur masyarakat. Dengan begitu program kesehatan untuk menekan laju penderita diabetes bisa dilakukan secara optimal. Adapun program yang disarankan meliputi pemberian seminar kesehatan, konsultasi gizi, perawatan kaki, senam diabetes secara rutin dan jalan kaki minimal 30 menit dalam sehari.

"Program ini, apabila dilakukan secara terintegrasi, konsisten dan terpadu dapat menghasilkan manfaat yang maksimal. Minimal, pasien dengan sendirinya akan menikmati bahkan menjadikannya semacam gaya hidup yang baru, " tukasnya.

Sering Bingung

Sering kali, individu pre-diabetes merasa bingung untuk mencari informasi dan pencegahan yang tepat. Pada akhirnya, sebagian besar dari mereka melalui fase diabetes.

Bong Lay Tjun misalnya, pria berusia 48 tahun ini merupakan satu dari sekian banyak individu pre-diabetes yang akhirnya menjadi diabetes lantaran minimnya informasi yang diketahui. Akibatnya, selama 18 tahun lebih, Tjun hidup dengan diabetes. "Saya bingung mau tanya kemana? Tanya ke orang yang bukan ahlinya malah tambah amburadul, " imbuhnya.

Tjun, awalnya merupakan individu yang memiliki kebiasaan buruk mengkonsumsi kopi dengan memakai gula mencapai 3 sendok makan. Selain itu, Tjun juga gemar mengkonsumsi makanan apapun jauh melebihi jumlah kalori yang dibutuhkan. Maka tak heran, saat dicek gula darahnya, kandungan gula dalam darah Tjun mencapai angka 300 dan 400 dengan A1C yang mencapai angka 8.

Tjun akhirnya mengikuti program edukasi "Pandu Diabetes" yang dijalankan Rumah sakit Pantai Indah Kapuk. Berkat program tersebut, Tjun kini tak lagi bergantung pada obat-obatan.

"Edukasi itu memberitahu hal-hal yang kami tidak tahu. Seperti misal, bagaimana kami menjaga pola makan dan melakukan senam secara rutin. Edukasi juga menghindarkan saya dari stres karena larangan-larangan yang berasal dari orang-orang yang tak memahami benar diabetes," tukasnya.

Tjun mengarisbawahi, pelaksanaan program edukasi akan berhasil apabila diikuti mind set yang kuat untuk sembut dari diabetes. Masalah mind set ini yang dianggap Tjun merupakan hal yang terberat dan tersulit.  "Saya kira, bantuan dan dukungan orang-orang terdekat akan menjadikan segala sesuatu jauh lebih mudah," tukasnya.

Hal itu, juga dibenarkan oleh Dr. Roy. Menurut dia, masalah kultur dan pola pikir merupakan hal yang terkait. Bedanya, pola pikir terbentuk dari lingkungan atau kultur. Bila lingkungan atau kultur memahami betul masalah diabetes maka akan berimplikasi pada pola pikir.

"Perubahan pola pikir memang hal tersulit karena menyangkut penanaman nilai-nilai pendidikan dari awal," tegasnya. Maka dari itu,  tambahnya, persoalan pola pikir memerlukan proses yang panjang dan perlu dukungan dari dalam diri pasien dan keluarganya.

Empat Jenis Makanan yang Diperdebatkan


Siapapun tentunya setuju bahwa makanan atau minuman seperti ikan, produk susu, kedelai dan anggur mengandung nutrisi yang baik buat kesehatan. Banyak riset dan penelitian kerap mengaitkan jenis-jenis makanan ini dengan manfaatnya, terutama dengan risiko mengidap suatu penyakit tertentu seperti jantung, kanker atau pun gangguan kesehatan lainnya.

Namun tak selamanya penelitian dari empat jenis makanan ini selalu memeroleh hasil positif.  Ada kalanya sebuah riset menunjukkan hasil positif, dan tak jarang mengungkap hasil negatif atau kurang signifikan. Berikut ini adalah empat jenis makanan yang kerap mengundang perdebatan para ahli dalam hal menfaatnya buat tubuh Anda.  Suatu hari makanan ini bisa jadi menyehatkan buat kesehatan, namun di hari lain ada yang mengklaim pengaruh tidak terlalu besar buat kondisi kesehatan Anda.

IKAN
Kabar lama : Menurut sebuah penelitian besar, kebiasaan memakan ikan beberapa kali dalam seminggu dapat membantu menurunkan risiko mengidap penyakit jantung — yakni lebih dari sekitar 30 persen.

Kabar baru  : Telah luas diberitakan bahwa bukan ikannya yang membuat sehat, namun lebih kepada pola makan pemakan ikan secara keseluruhan yang mendorong kesehatan jantung.  Sebuah riset yang dipublikasikan dalam American Journal of Cardiology,  menyatakan hal ini.

Kenyataannya : Penelitian yang terbaru tersebut tidak menyangkal riset lain yang mendukung bahwa asam lemak omega-3 dalam ikan dapat menurunkan risiko penyakit jantung, kata Nieca Goldberg, M.D., penulis  The Women's Healthy Heart Program. Omega-3 juga dapat meningkatkan mood Anda dan memperbaiki perkembangan otak pada bayi. Goldberg sendiri merekomendasikan untuk memakan dua hingga tiga porsi ikan setiap minggu (tetapi tidak lebih dari dua kali seminggu jika Anda hamil) guna mendapatkan manfaatnya.

SUSU
Kabar lama : Mengkonsumsi produk susu bisa membantu menurunkan berat badan. Diferensiasi produk-produk susu ini kecil, tetapi signifikan — Anda bisa menurunkan kadar lemak tubuh hingga  5 persen melalui diet produk susu, menurut sebuah studi yang dilakukan para ahli dari  University of Tennessee.

Kabar baru:  Produk susu tidak menimbulkan dampak apapun terhadap penurunan berat badan sedikit pun, berdasarkan hasil riset termutakhir.  Penemuan ini telah membuat  Physicians Committee for Responsible Medicine (PCRM) — sebuah organisasi nonprofit yang mempromosikan riset  yang etis dan efektif  - meminta Federal Trade Commission untuk menghentikan dua iklan yang mempromosikan manfaat susu bagi program penurunan berat badan.

Kenyataannya : Perdebatan ini telah terjebak dalam kepentingan politis : Studi yang dilakukan  di University of Tennessee didanai oleh indsutri produk susu, dan PCRM memiliki pandangan yang cukup ekstrim mengenai nutrisi  dan menganjurkan diet vegan (yang tentunya tidak memasukkan susu).  Namun begitu, para ahli telah mengetahui bahwa kalsium dapat meningkatkan kadar kalsitrol, sejenis hormon yang menyebabkan tubuh Anda menyimpan lemak dalam jumlah sedikit, dan dampaknya akan semakin nyata bila kalsium diperoleh dari makanan ketimbang suplemen. "Anda harus tetap mengawasi asupan kalori," ungkap Jill Fullerton-Smith, penulis buku The Truth About Food. "Namun saya butuh kalsium, dan jika produk susus mungkin juga dapat membantu menurunkan lemak ekstra, saya akan terus mengonsumsi yogurt rendah lemak sambil kita mengujinya melalui ilmu."

ANGGUR
Kabar lama: Pertahankanlah kebiasaan mengonsumsi anggur merah karena itu bisa membantu mencegah penyakit jantung, kanker, dan Alzheimer. Kandungan ajaibnya berupa anthocyanins — antioksidan yang ditemukan pada kulit anggur yang digunakan dalam pembuatan anggur merah — dapat mencegah kerusakan sel penyebab gangguan jantung.

Kabar baru : Anggur putih mungkin sama sehatnya bagi jantung seperti halnya anggur merah. Daging anggur — yang digunakan pada pembuatan anggur merah dan putih  — mengandung antioksidan yang sama kuatnya seperti pada kulit anggur, menurut hasil riset terbaru

Kenyataannya : Riset lanjutan mengenai hal ini perlu terus dilakukan karena menurut Goldberg penelitian ini tampaknya masih bersifat asumsi . Yang menarik, penelitian lainnya telah mengungkapkan bahwa bir dan minuman keras pun punya manfaat yang sama untuk kesehatan.  Hal ini mengindikasikan bahwa mungkin alkohol-lah yang membuat tubuh lebih sehat. Namun begitu, jangan menjadikan ini sebagai alasan untuk mengonsumsi secara berlebihan.  Satu atau dua takar alkohol setiap hari mungkin saja bisa menyehatkan; tapi lebih dari itu dapat menimbulkan dapak buruk buat tubuh Anda.

KEDELAI
Kabar lama: Kedelai adalah sebuah makanan luar biasa atau superfood.  Makanan ini dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung , kanker, dan lainnya. Kedelai pertamakali mendapat sorotan ketika para peneliti menghubungkannya dengan rendahnya kasus penyakit jantung di antara warga Asia yang gemar menjalani diet kaya kedelai. Kedelai makin dikenal di AS pada1999 ketika  FDA mengizinkan label makanan memuat klaim bahwa 25 gram protein kedelai dapat mengurangi risiko mengalami penyakit jantung.

Kabar baru: Kedelai hanya berdampak kecil buat kesehatan jantung, kanker, atau kesehatan reproduksi, menurut hasil sebuah tinjauan terhadap 200 jenis riset

Kenyataannya : Kedelai adalah makanan yang kaya akan kalsium dan protein serta mengandung lemak tak jenuh majemuk (polyunsaturated) yang baik buat jantung. Tetapi para ahli mengatakan bahwa mengonsumsi lebih banyak kedelai tidak akan secara signifikan menurunkan risiko Anda mengidap penyakit  — kecuali jika Anda memilih kedelai ketimbang makanan lain yang kaya akan lemak jenuh yang tidak sehat.



Sumber : Harian KOMPAS

Minggu, 15 November 2009

Fungsi Obat Herbal Melemahkan Racun



Ahli pengobatan alami (herbal), Reno Wilopo di Jakarta, Rabu, mengatakan obat tradisional berfungsi melemahkan racun untuk proses penyembuhan penyakit pada manusia.
    
"Obat herbal berfungsi mengawasi termasuk membunuh kandungan racun dalam tubuh manusia," kata Reno Wilopo sehubungan akhir-akhir ini masyarakat banyak yang melakukan pengobatan alternatif di samping pergi ke dokter.
    
Ia mengatakan obat tradisional mampu membentuk zat kekebalan tubuh (antibodi) yang tidak terdapat dalam tubuh manusia, dengan tujuan melindungi dari unsur yang merusak organ tubuh.
Jenis tanaman yang memiliki khasiat penyembuhan penyakit, antara lain mahkota dewa, kunyit putih, jahe, lengkuas, bawang putih, daun sirih, dan sambiloto.
Reno menuturkan jenis penyakit yang dapat disembuhkan di antaranya, jantung, hepatitis (gangguang hati), kanker, tumor dan penyakit berat lainnya.
Disinggung perbandingan obat herbal dengan obat medis yang berdasarkan resep dokter, ia mengatakan masing-masing memiliki keunggulan untuk menyembuhkan penyakit.
Perbedaannya yakni satu jenis obat medis secara spesifik menyembuhkan satu penyakit, sedangkan obat herbal mampu menjadi penawar rasa sakit berbagai jenis penyakit.
"Obat herbal secara medis memperbaiki jaringan tubuh yang rusak," katanya seraya mencontohkan ramuan mahkota dewa mampu penyembuhkan penyakit kanker, tumor dan jantung.
    
Lebih lanjut, dia menilai obat medis lebih mengoptimalkan darah sebagai indikator dan menjaga agar darah normal secara klinis (pemeriksaan laboratorium), namun tanpa mempedulikan dampaknya terhadap kerusakan organ tubuh lainnya.
    
Contohnya penyuntikan cairan insulin untuk penderita diabetes berpotensi menyebabkan rusaknya kelenjar tubuh yang biasanya memproduksi insulin.
    
Sementara itu, anggota Asosiasi Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia, Joko Suryanto mengatakan terapi obat ramuan tradisional bermanfaat untuk memperbaiki sel-sel organ tubuh yang rusak akibat radang dengan penyembuhannya bersifat permanen.
    
Reno dan Joko mengharapkan pemerintah mengambil kebijakan, untuk mendorong penelitian ramuan tradisional asal Indonesia agar mendapatkan pengakuan dari dunia.

Sumber : Harian KOMPAS

Lima Manfaat Tempe


Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa tempe adalah makanan sehat. Dibanding makanan lain yang terbuat dari kedelai, tempe dibuat dari kedelai utuh. Itu yang membuat tempe jadi unik dengan manfaat sebagai berikut:

1. Tinggi serat
Satu sajian tempe mengandung serat yang sangat tinggi. Serat ini dibutuhkan untuk kesehatan saluran pencernaan sekaligus mencegah aneka penyakit kronis di masa depan.

2. Mudah dicerna
Tempe adalah pilihan makan yang baik untuk orang yang punya kesulitan mencerna makanan berprotein tinggi yang berasal dari tumbuhan seperti kacang-kacangan. Proses fermentasi tempe membuat kacang kedelai dalam tempe menjadi lebih lembut karena enzim yang diproduksi ragi sebelumnya sudah mencerna nutrisi yang ada di biji kedelai.

Jamur Rhizopus dalam tempe memproduksi enzim phytase yang mencerna phytates, sehingga meningkatkan penyerapan mineral seperti zinc, besi, dan kalsium. Proses fermentasi juga mengurangi oligosakarida yang membuat kacang kedelai susah dicerna. Penelitian membuktikan, tempe tidak menyebabkan kembung.

3. Bagus untuk pola makan rendah garam 
Tidak seperti makanan produk kedelai yang difermentasi seperti miso yang cenderung sangat asin, tempe sangat rendah garam, sehingga aman dikonsumsi orang yang harus mengurangi garam.

4. Mengandung antibiotika alami 
Jamur Rhizopus memproduksi zat antibiotika alami untuk melawan sejumlah organisme merugikan. Zat antibiotika alami dalam tempe ini bisa jadi obat untuk disentri bila dikonsumsi setiap hari.

5. Bagus untuk diabetesi
Protein dalam tempe bagus untuk pasien diabetes yang sering bermasalah dengan sumber protein hewani. Protein dan serat dalam tempe juga dapat mencegah kenaikan gula darah dan menjaga kadar gula darah tetap terkontrol.



Sumber : Harian KOMPAS